Peternak mengamati kandang berisi 34.000 ayam yang akan didistribusikan ke jaringan rumah makan cepat saji KFC di Inggris dan sekitarnya. Di Inggris, restoran cepat saji ini sangat populer dan tercatat telah menjual 400 potong ayam dalam satu menitnya. Dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan harga daging ayam akan kembali stabil. Harga daging ayam di pasar dipastikan tak akan melebihi Rp 40 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini disebabkan oleh kurangnya suplai ayam.
"Dalam seminggu-dua minggu ini dipastikan turun. Saya jamin kepada para pedagang, stok sudah aman," kata Amran seusai pertemuan dengan asosiasi-asosiasi unggas di kantornya pada Kamis, 20 Agustus 2015.
Amran menyebutkan kenaikan harga yang sempat membuat heboh masyarakat belakangan ini lantaran ada kekurangan suplai. Stok sempat berkurang hingga 30 persen karena libur panjang Lebaran 13-20 Juli 2015. Selama periode itu, banyak pembibit mengambil libur sehingga tak mengurus ternaknya.
Menurut Ketua Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional Tri Hardiyanto jumlah anak ayam yang ditetaskan pada periode itu pun hanya setengahnya. "Kalau banyak, siapa yang mau beli?" katanya.
Tri mengatakan, selama 10 tahun terakhir, tren yang terjadi adalah penurunan harga karena permintaan anjlok. Fenomena harga melonjak pasca-Lebaran karena permintaan naik baru terjadi tahun ini.
Untuk masa persiapan anak ayam hingga siap potong, dibutuhkan waktu sekitar 36 hari, sehingga stok ayam yang bisa dipotong pasca-Lebaran lebih sedikit daripada permintaan. Selain itu, ada yang gagal produksi sekitar 15 persen karena musim kemarau.