Pengusaha Taiwan Menaruh Hati pada Bidang Kosmetik Indonesia

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 20 Agustus 2015 01:00 WIB

Perusahaan Kji & Co, ramaikan industri kecantikan di Indonesia dengan kosmetik semi permanen yang aman dan berkualitas. (dok: Alchemy)

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha dari Taiwan menjajaki peluang investasi di bidang kosmetik di Indonesia. Ancang-ancang itu dilakukan dengan pertimbangan antara lain tingginya bea masuk dan rumitnya persyaratan impor Indonesia, sekaligus menyeimbangkan neraca perdagangan.

Direktur Taiwan Trade Centre Jakarta Tony Lin mengatakan rencana ini muncul setelah melakukan tinjauan atas pasar Indonesia serta mempertimbangkan benefit dari membuka sentra produksi dibanding sebatas mengekspor seperti selama ini.

Pada 2014, neraca perdagangan Indonesia masih surplus sekitar US$2,45 miliar. “Setelah ditinjau, ternyata pasar kosmetik di Indonesia besar. Beberapa chain store seperti Guardian dan lainnya juga minta kerja sama dengan perusahaan Taiwan untuk memasarkan produk kami, tapi masih terkendala,” ujarnya, Rabu, 19 Agustus 2015.

Kendati belum bisa memastikan secara konkret rencana investasi tersebut, Lin mengatakan bahwa untuk tahap awal pihaknya akan membawa pelaku industri dari Taiwan untuk dipertemukan dengan pengusaha di Indonesia.

Selain untuk investasi, dia mengatakan pihaknya juga mencari rekanan untuk distribusi produk kosmetik dari beberapa perusahaan di sana. “Kami tidak mematok, kalau sudah cocok antara kedua pihak pengusaha, jenis kerja samanya tinggal mereka tentukan,” katanya.

Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika (PPAK) Putri K Wardani mengatakan sejauh ini produk kosmetik Taiwan belum marak di Indonesia, baik dari sisi peredaran produk impor maupun investasi langsung di bidang kosmetik.

Menurut dia , impor terbesar kosmetik ke Indonesia berasal dari Thailand yang menggunakan mereka AS, Prancis dan AS.


Produk Taiwan dan China, meski belum marak, kian meningkat sebab jenis produknya untuk mass market yang bersaing langsung dengan produk lokal. “Indonesia merupakan wilayah yang menarik bagi mereka karena sesuai dengan target pasar produknya,” ujarnya.


Dia mengatakan kualitas produk kosmetik Taiwan berada di atas produk China, namun masih di bawah Korea.


Harganya cukup terjangkau untuk konsumen Indonesia.“Saat ini masih belum besar, tapi kalau tidak diwaspadai ke depan bisa memakan pasar juga,” tambahnya.


BISNIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

14 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

7 hari lalu

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

Pendiri perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

9 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

53 hari lalu

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

Hasil studi menunjukkan adanya korelasi penggunaan Instagram dan Snapchat terhadap keinginan untuk operasi kosmetik.

Baca Selengkapnya

Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

12 Januari 2024

Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menilai sektor kosmetik bakal semakin tumbuh pada 2024. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi memperkirakan keuntungan sektor kosmetik Indonesia tahun 2024 mencapai US$ 1,94 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemendag Lepas Ekspor Kosmetik Azarine dari Sidoarjo ke Malaysia Senilai Rp 23,25 Miliar

12 Januari 2024

Kemendag Lepas Ekspor Kosmetik Azarine dari Sidoarjo ke Malaysia Senilai Rp 23,25 Miliar

Kemendag emastikan Azarine telah menerapkan kaidah pembuatan kosmetik yang baik, halal dan bersertifikat BPOM.

Baca Selengkapnya

Bahaya Penggunaan Kosmetik Kedaluwarsa, Sayangi Kulit

26 Desember 2023

Bahaya Penggunaan Kosmetik Kedaluwarsa, Sayangi Kulit

Kosmetik kedaluwarsa adalah tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur dan berdampak buurk pada kulit. Jadi, jangan dipakai lagi.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bahas Kerja Sama Sektor Halal dengan Maroko

23 Desember 2023

Menlu Retno Bahas Kerja Sama Sektor Halal dengan Maroko

Menlu Retno Marsudi membahas potensi kerja sama Indonesia dan Maroko di sektor halal dan pengakuan sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Hati-hati 51 Produk Kosmetik Berbahaya Terbaru, BPOM: Bisa Sebabkan Kanker

14 Desember 2023

Hati-hati 51 Produk Kosmetik Berbahaya Terbaru, BPOM: Bisa Sebabkan Kanker

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis daftar 51 produk kosmetik yang dianggap berbahaya dan bisa menyebabkan kanker.

Baca Selengkapnya

BPOM Blokir 61.784 Tautan Penjual Obat Tradisional hingga Kometik Berbahan Kimia Berbahaya

14 Desember 2023

BPOM Blokir 61.784 Tautan Penjual Obat Tradisional hingga Kometik Berbahan Kimia Berbahaya

BPOM telah memblokir 61.784 tautan atau link penjualan obat tradisional dan suplemen kesehatan ilegal dan mengandung bahan kimia obat.

Baca Selengkapnya