Jokowi Ingin ESDM dan PLN Kawal Investasi Listrik

Reporter

Rabu, 19 Agustus 2015 12:51 WIB

Petugas memeriksa tinggi debit air dari Kali Segara yang menuju ruang turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Segara di Bendungan Air di Desa Bentek, Gondang, Lombok Utara, NTB, 8 Desember 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menitip pesan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir terkait dengan pembangunan pembangkit listrik. Jika izin sudah diberikan kepada investor, Jokowi ingin para pejabatnya terus mengikuti proses.

"Jangan sampai, sudah diberi izin, tidak ada proses tindak lanjut. Ini harus dicek," kata Jokowi saat membuka acara The Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition di Jakarta Convention Center, Rabu, 19 Agustus 2015.

Dia ingin Direktur Utama PLN mempunyai daftar checklist untuk mengikuti proses investasi tersebut, seperti tahap processing dan progres pembebasan lahan. "Kalau ada agar dibantu dari PLN. Kalau PLN enggak sanggup, sampaikan menteri. Menteri enggak sanggup, sampaikan ke saya," ujarnya. "Tapi, yang sampai ke saya yang gede-gede saja, yang lahannya besar bagian saya."

Menurut dia, kadang-kadang, untuk menangani masalah investasi, pemerintah harus melakukan itu. Jokowi menilai hal ini merupakan masalah pelayanan yang pemerintah berikan kepada investor, baik asing maupun domestik, yang berani menanamkan modalnya di Indonesia.

Jokowi mengatakan saat ini penggunaan energi fosil masih sangat besar untuk memenuhi kebutuhan, yakni 95 persen dari bauran energi nasional. Karena itu, Jokowi ingin memberikan perhatian khusus pada sektor energi baru dan terbarukan, seperti masalah yang berkaitan dengan insentif, tarif, dan perizinan. "Entah dengan kenaikan tarif, izin, dan lain-lain," tuturnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, dia menuturkan, Indonesia mempunyai potensi panas bumi mencapai 29 ribu megawatt. "Sebab itu kalau perlu dan diperlukan dibuat BUMN khusus untuk ini," ucapnya. BUMN ini, kata dia, akan mengurusi potensi geotermal secara khusus. Soalnya, dari Pulau Sumatera hingga Papua memiliki potensi geotermal yang sangat besar.

ALI HIDAYAT


Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

1 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

4 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

8 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

11 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

21 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

21 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

23 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya