BPS: Transaksi Perdagangan Surplus, tapi....  

Reporter

Selasa, 18 Agustus 2015 16:49 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat transaksi perdagangan pada Juli 2015 surplus senilai US$ 13,3 miliar, tertinggi dalam 19 bulan terakhir. Namun, tingginya raihan tersebut tak diikuti dengan kenaikan volume transaksi.

Menurut data BPS, ekspor/impor turun 15 persen dibandingkan Juni. Untuk ekspor turun dari US$ 11,41 miliar menjadi US$ 13,5 miliar dan impor turun dari US$ 12,9 miliar menjadi US$ 10,07 miliar. "Banyak hal yang jadi penyebab, salah satunya adalah pelemahan nilai tukar," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono di kantornya, Selasa, 18 Agustus 2015.

Adi mengatakan penurunan mata uang yang hampir dialami seluruh negara di dunia membuat adanya penekanan dalam impor, itu juga dialami Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh mata uang transaksi internasional dolar Amerika Serikat semakin perkasa sejak akhir tahun lalu.

Selain itu, faktor turunnya harga komoditas mentah juga turut melambatkan laju ekspor negara. Adi mencontohkan perlambatan yang terjadi pada minyak mentah dan minyak nabati yang turun hingga 40 persen.

Adi membandingkan rapor ekspor pada Januari-Juli 2015 dengan raihan US$ 89,76 miliar dengan rapor Januari-Juli 2014 senilai US$ 102,9 miliar. Pelemahan nilai tukar terlihat volume nilai transaksi ekspor industri pengolahan tahun ini dengan tahun lalu sebesar US$ 63,27 miliar dengan pangsa 70,49 persen dibandingkan torehan tahun lalu sebesar US$ 68,51 miliar dengan pangsa 66,55 persen.

Menurut Adi, hal serupa juga terjadi pada neraca impor. Belanja bahan modal Januari-Juli 2015 yang sebesar US$ 14,33 miliar (17,05 persen) turun secara nilai dari US$ 16,99 miliar, padahal pangsa belanjanya hanya sebesar 16,33 persen.

Situasi ini, ujar Adi, menjadi sinyal kuat jika perekonomian dunia pun turut melemah. Selain itu dibutuhkan pengalihan andalan ekspor dari komoditas mentah menjadi barang jadi untuk terus mendongkrak ekspor.

Dia mengatakan surplus masih bisa dicapai karena perlambatan ekspor tak separah perlambatan impor. "Bagi saya, selama neraca surplus itu berarti berita baik," kata Adi.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

2 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

6 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

7 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya