Daging Sapi Langka di Jakarta, Ternak dari NTT Diborong  

Reporter

Sabtu, 15 Agustus 2015 15:32 WIB

Seekor sapi ternak yang ikut dalam Kontes Sapi Ternak tahunan diikat dalam kandang di Klaten, Jawa Tengah, 22 November 2014. (Agoes Rudianto/Agency Anadolu/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengambil kebijakan untuk mengirim ternak sapi dari Nusa Tenggara Timur ke Jakarta guna mengatasi kelangkaan dan kenaikan daging sapi di wilayah Jabodetabek.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta, Sabtu, menyatakan kebijakan tersebut diambil sebagai upaya jangka panjang dalam mengatasi persoalan kelangkaan dan kenaikan harga daging yang selalu muncul.

"Akan ada enam kapal yang disiapkan untuk mengangkut sapi potong dari NTT ke Jakarta," kata Menteri di sela Pemberian Penghargaan Nasional bagi Pelaku Pembangunan Pertanian Tahun 2015 di Auditorium Kementerian Pertanian.

Menteri Amran menyatakan kapal pengangkut ternak tersebut memiliki kapasitas muat hingga 500 ekor sekali jalan, dan direncanakan mulai akhir Agustus 2015 sudah mulai berjalan satu armada.

Menanggapi adanya ketentuan bahwa ternak dari NTT tidak diizinkan dibawa ke Pulau Jawa, Amran menyatakan pihaknya akan menyusun regulasi untuk memungkinkan hal itu bisa dilakukan. Sedangkan terkait dengan pelabuhan pendaratan kapal pengangkut ternak dari NTT tersebut, dia tidak menyatakan secara pasti.

Selain itu, Amran mengatakan, untuk meningkatkan populasi ternak sapi ke depan, pihaknya akan meningkatkan gerakan inseminasi buatan (IB) dan program gertak birahi bagi sapi betina. "Tahun ini ditargetkan mampu mencapai 3,8 juta ekor sapi yang mendapatkan IB," ucapnya.

Menyinggung kebijakan impor sapi yang akan dilakukan untuk mengatasi kelangkaan daging dan kenaikan harga di pasar dalam negeri, Amran menyatakan pemerintah memberikan kewenangan kepada dua BUMN, yakni Perum Bulog dan PT Berdikari, untuk melakukan hal itu.

Sebelumnya, ketika melakukan inspeksi ke sejumlah perusahaan penggemukan ternak (feedloter) didapati adanya stok sapi yang mencapai 21 ribu ekor di PT Tanjung Unggul Mandiri (PT TUM) di Teluk Naga, Tangerang, Banten, serta PT Pasir Tengah di Cikalong, Cianjur, Jawa Barat, yang mencapai 13 ribu ekor.

Kementerian Pertanian mencatat stok sapi di kandang perusahaan penggemukan sapi (feedloter) masih di atas 100 ribu ekor. Rata-rata kebutuhan per bulan sebanyak 60 ribu ekor di tiga wilayah, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Menurut data stok sapi dari Asosiasi Pengusaha Feedlot Indonesia (APFINDO) per 24 Juli 2015, tercatat ada 178.781 ekor sapi siap potong dan sapi bakalan yang ada di 35 perusahaan anggota APFINDO. "Stok sapi 158 ribu tambah 50 ribu ekor, cukup empat bulan. Jabodetabek butuh 40 ribu ekor per bulan," ujar Amran.

ANTARA



Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

1 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

10 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

10 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

11 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

11 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya