Cina Tawarkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Berbiaya Rp 75 T

Reporter

Jumat, 14 Agustus 2015 16:45 WIB

Seorang model berpose di samping miniatur kereta api kecepatan tinggi saat digelar pameran yang digelar oleh Perusahaan China Railway Corporation di Jakarta, 13 Agustus 2015. Pameran tersebut guna memperkenalkan perkembangan kemahiran Cina dalam bidang survei dan desain transportasi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Tim Insinyur Kereta Api Cepat Perusahaan Kereta Api Tiongkok (CRC) He Huawu membenarkan bahwa pihaknya telah menyiapkan investasi senilai 5,5 miliar ((sekitar Rp 75 triliun ) dolar AS untuk membangun kereta api cepat Jakarta-Bandung.

"Nilai 5,5 miliar dolar tersebut adalah skala pembiayaan pertama dan 25 persennya adalah modal kami (CRC)," kata He Huawu usai konferensi pers Pameran Kereta Api Cepat Tiongkok di Senayan City, Jakarta, Kamis (14 Agustus 2015).

Sementara itu, 75 persen dari total pembiayaan tahap pertama akan ditanggung bersama oleh pihak CRC, mitra kerja konstruksi, pemerintah, dan mitra lainnya yang nantinya bergabung dengan proyek kereta api cepat tersebut.

He juga menggarisbawahi bahwa nilai skala pembiayaan 5,5 miliar dolar AS (sekitar Rp73 triliun) tersebut tidak sejajar dengan nilai sebenarnya dari investasi yang akan ditanamkan untuk pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung.

"Jika Anda membandingkan proposal Tiongkok dengan yang lain, Anda harus memperhatikan prasyarat dari proyek tersebut benar," kata dia.

"Proposal Tiongkok ingin menegaskan bahwa setiap biaya yang dikeluarkan untuk tiap kilometernya (pembangunan kereta api cepat) lebih rendah dari pada pilihan lainnya," lanjut He.

CRC juga mengklaim bahwa perusahaannya tidak membutuhkan garansi pembiayaan dari pemerintah Indonesia karena risikonya akan ditanggung melalui kerja sama dengan mitra lokal, dalam hal ini adalah PT Wijaya Karya (Wika).

Selain itu, nilai investasi tersebut juga sudah termasuk untuk pembiayaan prakonstruksi, konstruksi dan pascakonstruksi.

Tahap prakonstruksi mencakup studi kelayakan, pelatihan operator dan teknisi, dan sebagainya.

"Beberapa pelatihan ada yang gratis, ada pula yang ditanggung pemerintah Tiongkok dan perusahaan mitra kerja," kata He.

Dalam tahap konstruksi, He mempromosikan bahwa hingga Juli 2015, CRC telah membangun 17 ribu kilometer jaringan jalur kereta api cepat di Tiongkok dan mengangkut penumpang dengan total jarak tempuh 2,7 miliar kilometer dengan aman.

Sementara pada tahap pascakonstruksi, CRC menjanjikan pengawasan dan evaluasi berkala setelah semua fasilitas selesai dibangun.

Sebelumnya, terkait usaha pemenangan tender proyek kereta api cepat tersebut, Menteri Pembangunan Nasional dan Reformasi Tiongkok Xu Siaoshi telah menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Senin (10/8) untuk menyampaikan hasil studi kelayakan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.


ANTARA

Berita terkait

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

1 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

3 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

5 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

7 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

7 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

7 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

8 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

9 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

9 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

9 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya