Strategi Pemerintah Perkuat Ekonomi Domestik pada Semester Kedua

Reporter

Kamis, 13 Agustus 2015 22:02 WIB

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro saat menggelar jumpa pers di Jakarta, 2 Juli 2015. ANTARA/Vitalis Yogi Trisna

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan strategi peningkatan penerimaan pajak difokuskan pada reinventing policy, penerapan faktur pajak elektronik, dan ekstensifikasi. "Adapun pembiayaan APBN dari utang diharapkan untuk menjaga stabilitas pasar Surat Berharga Negara, pendalaman pasar, dan pengembangan basis investor," katanya dalam konferensi pers Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), Kamis, 13 Agustus 2015.

Dalam acara FKSSK, turut hadir Gubernur Bank Indonesia, Ketua Otoritas Jasa Keuangan, Menteri Koordinator Perekonomian Muliaman Hadad, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Heru Budiargo.

Anggota FKSSK, ucap dia, melakukan koordinasi kebijakan untuk meningkatkan peran usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM dalam perekonomian. Terkait dengan belanja dan stimulus pemerintah, ujar Bambang, Kementerian Keuangan telah menerbitkan pengamanan penerimaan dan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Untuk menjaga daya beli masyarakat, dalam rangka menjaga konsumsi domestik, FKSSK bersinergi untuk memberikan insentif daya menjaga daya beli masyarakat, menurunkan harga barang dan jasa, serta memberikan ketersediaan kredit yang disalurkan melalui lembaga keuangan.

Bambang menuturkan peningkatan ketersediaan kredit dilakukan melalui kebijakan makro-prudensial dan mikro-prudensial dengan tetap mempertahankan atau memperhatikan prinsip kehati-hatian. Terkait dengan upaya meningkatkan kesiapan guna menghadapi dampak gejolak pada sistem keuangan, pemerintah menyampaikan Rancangan Undang-Undang tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan kepada DPR.

Untuk itu, FKSSK mendorong pemerintah bersama DPR agar dapat segera menyelesaikan pembahasan RUU JPSK. Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan masing-masing lembaga, FKSSK optimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia pada semester kedua 2015, termasuk stabilitas nilai tukar, serta ketahanan pasar dan lembaga keuangan domestik.

ALI HIDAYAT




Advertising
Advertising

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

14 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

2 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

8 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

9 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

16 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

29 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

40 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya