Rumah Murah, REI Sulawesi Utara Baru Penuhi 1.300 Unit  

Reporter

Kamis, 13 Agustus 2015 19:25 WIB

Para pekerja memasangkan kerangka atap salah satu unit perumahan murah di kawasan Moncongloe, Makassar, 26 Februari 2015. Saat ini suku bunga kredit rumah di BTN sudah turun menjadi 10,5% hingga 11% dari sebelumnya sebesar 11,5%. Bahkan, rencananya pemerintah akan menurunkan suku bunga kredit hingga 10%. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) di Sulawesi Utara merealisasikan proyek rumah murah sebanyak 1.300 unit dari target 3.900 unit. Rumah murah tersebut merupakan bagian dari komitmen REI mewujudkan Program Sejuta Rumah pada tahun ini.

Mayoritas rumah murah itu terletak di luar Manado, antara lain Minahasa Utara dan wilayah yang berbatasan dengan Minahasa Induk. “Target tahun ini tumbuh dari 2014 sebanyak 2.800 unit rumah murah. Saya rasa, dengan menurunnya daya beli saat ini, appetite pasar kembali ke rumah bersubsidi,” kata Ketua REI Sulut William Tanos kepada Bisnis.com, Kamis 13 Agustus 2015.

Menurutnya, tren pelemahan pasar properti secara nasional mulai menjalar ke wilayah Sulut pada 2013. Sejak saat ini, dirinya mengungkapkan pertumbuhan terus melambat. Khusus kawasan Manado, pertumbuhan pasar properti lebih bertumpu pada segmen ritel, terutama landed house. Sebaliknya, segmen korporasi, ucapnya, perlahan semakin menurun.

Pasalnya, beberapa proyek besar di Manado tergantung ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan pengembang nasional yang berada di Jakarta. “Untuk saat ini, proyek-proyek baru belum ada, kebanyakan ya yang existing saja seperti Grup Lippo,” tambahnya.

Jika dilihat berdasarkan segmen kelas ekonomi, William menjelaskan pasar properti di segmen bawah mulai menunjukkan eksistensinya karena segmen lainnya yakni menengah dan mewah diakuinya masih stagnan. “Penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi Sulut yang rendah, harga komoditas unggulan Sulut yakni cengkeh dan kopra yang meluncur turun memangkas daya beli masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Manado mengeluhkan outstanding Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mengalami penurunan per Juni 2015. Salah satu faktor yang diklaim menjadi penyebabnya adalah aturan Bank Indonesia yang melarang penjualan rumah inden.

“Ini sedang kami evaluasi. Dari sekitar 56 developer, kan tidak semua menjual rumah inden sedangkan pengembang yang tidak memiliki persediaan rumah maka terpaksa dievaluasi,” kata Assistant Vice President Bank Mandiri Area Manado Iip Suitman. Ia menambahkan tingkat kredit bermasalah di segmen KPR cukup tinggi, tak jauh berbeda dengan sektor pertanian.

BISNIS.COM

Berita terkait

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

26 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

34 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

35 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

38 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

39 hari lalu

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

Rekayasa jual beli emas Antam Budi Said berujung ditetapkan crazy rich Surabaya ini sebagai tersangka. Sebelumnya sempat dimenangkan PN Surabaya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

41 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

Polda Banten bersama Polda Metro Jaya menangkap buron kasus pemalsuan surat tanah di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Charlie Chandra. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

6 Maret 2024

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

Di dunia orang kaya, orang sering bertanya, apa yang bisa dibeli dengan US$1 juta.

Baca Selengkapnya

Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

6 Maret 2024

Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

Bank Mandiri, melalui gelaran Mandiri Investment Forum 2024, mendorong investor untuk menangkap peluang investasi di tengah era transisi pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

5 Maret 2024

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

3 Maret 2024

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya