Bisnis Hunian Vertikal di Jogja Mulai Menggeliat

Reporter

Rabu, 12 Agustus 2015 22:00 WIB

AP/Andy Wong

TEMPO.CO, Jakarta - Berkembangnya Yogyakarta sebagai kota budaya berbasis pendidikan dan destinasi wisata turut menggeliatkan bisnis properti, terutama hunian vertikal.

Direktur Operasi 1 PT Wika Realty Widyo Praseno mengatakan status Yogyakarta sebagai salah satu Daerah Istimewa di Indonesia dan daerah tujuan wisata kedua setelah Bali mendorong minat pasar properti.

Adapun kebutuhan pasar terutama mengarah pada hunian vertikal seiring semakin mahalnya harga tanah dan pengetatan alih fungsi lahan oleh pemerintah daerah.

Melihat peluang tersebut, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), meluncurkan proyek apartemen bertajuk Tamansari Amarta.

Terletak di Jalan Palagan Tentara Pelajar Km 7,5, Yogyakarta, hunian ini memiliki lahan seluas 6.366 m2. Perusahaan berencana membangun 2 tower setinggi 16 lantai ditambah 2 basement. Proses pemasaran diawali 1 tower yang merangkum 506 unit dengan status strata title

Untuk mengembangkan proyek Tamansari Amarta, Wika Realty menyiapkan investasi sekitar Rp 550 miliar. Perseroan berencana pemancangan tiang perdana dilakukan pada awal 2016 dan diserahterimakan secara bertahap mulai Agustus 2018.

“Kami ingin menangkap peluang akan kebutuhan tempat tinggal dan penginapan bagi para wisatawan yang potensinya sangat besar di Yogyakarta. Dengan perencanaan yang matang, kami berharap memberikan keuntungan maksimal bagi para investor,” tutur Widyo melalui siaran pers kepada Bisnis.com, Selasa (11 Agustus 2015).

Manager Realty Tamansari Amarta Atik Widianti menuturkan Apartemen Tamansari Amarta menawarkan beberapa tipe kamar, yakni studio dengan luas 28,88 m2-30,59 m2 yang dipasarkan dengan harga mulai Rp510 jutaan.

Tipe satu kamar tidur dengan luas 44,90 m2–46,76 m2 dipasarkan dengan harga mulai Rp800 jutaan. Selanjutnya tipe dua kamar tidur dengan luas 62,13 m2–75,66 m2 dipasarkan dengan harga mulai Rp1,1 miliar.

Perseroan BUMN lainnya yang menangkap peluang bisnis hunian vertikal di Kota Pendidikan ialah PT Adhi Persada Properti (APP), anak perusahaan PT Adhi Karya Tbk yang meluncurkan Taman Melati Yogyakarta @Sinduadi.

Proyek senilai Rp346 miliar tersebut mencakup 752 unit apartemen dan 50 unit small office home office (SOHO) dengan luas gedung 23.715 m2. Adapun luas lahan mencapai sekitar 5.239 m2.

Direktur Properti APP Pulung Prahasto menyebutkan sejak dipasarkan pada awal 2015, perusahaan mampu menjual di atas 40 unit setiap bulannya. “Kami melihat potensi apartemen di Yogya semakin bagus, karena take up rate proyek kami cepat sekali,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (11 Agustus 2015).

Pada semester pertama 2015, APP mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp 336,39 miliar. Sekitar 30%-nya merupakan kontribusi dari Taman Melati Yogyakarta @ Sinduadi.

Harga jual unit saat ini mencapai Rp19,3 juta per meter persegi atau naik 24,5% dibandingkan awal peluncuran sebesar Rp15,5 juta per meter persegi.

Pada September 2015, sambung Pulung, perseroan akan meluncurkan proyek kedua bertajuk Taman Melati Yogyakarta @Sardjito. Masih mengusung konsep gabungan apartemen dan SOHO, kini Adhi Persada Properti menawarkan 587 unit.

Untuk pengembangan, perusahaan memerlukan investasi Rp380,6 miliar. Nantinya, gedung memiliki kapasitas 22.132 m2 yang berdiri di atas lahan seluas 4.941 m2.


BISNIS.COM

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

58 hari lalu

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

2 Maret 2024

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

19 Februari 2024

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya