Sesi I Belum Usai, IHSG Anjlok Cukup Dalam  

Reporter

Rabu, 12 Agustus 2015 12:06 WIB

Layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta – Berlanjutnya reaksi negatif atas kebijakan devaluasi nilai tukar yuan menyebabkan laju indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terperosok parah. Sejak awal perdagangan, IHSG yang sudah dibuka pada level 4.572,05 terus-menerus terkoreksi. Pada pukul 11.30 WIB, indeks bahkan anjlok 145 poin (3,1 persen) ke level 4.477,44.

Menurut Kepala Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono, di tengah minimnya kehadiran sentimen positif, fokus investor akhirnya tetap pada kebijakan devaluasi yuan. Terlebih, kata Purwoko, ketika rupiah kembali melemah tajam ke bawah level 13.800 per dolar saat ini, ancaman selisih kerugian kurs membuat investor merasa lebih aman melepas kepemilikan saham. “Investor juga terus khawatir dengan pelemahan rupiah,” ucapnya saat dihubungi, Rabu, 12 Agustus 2015.

Mayoritas sektor saham tercatat berada di zona merah, dengan laju koreksi tertinggi pada sektor saham infrastruktur, properti, konsumsi, dan perbankan. Saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) melemah lebih dari 3 persen. Saham BMRI jatuh 3,3 persen ke level Rp 8.850 per lembar saham, TLKM terperosok 4,8 persen menjadi Rp 2.800 per lembar saham, dan KLBF anjlok 6,8 persen ke level Rp 1.445 per lembar saham.

Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo melihat koreksi IHSG hanya disebabkan oleh reaksi berlebihan pasar. Utamanya, setelah indeks Dow Jones terkoreksi 1,21 persen dan mempengaruhi posisi pembukaan beberapa pergerakan bursa regional, seperti indeks Hang Seng dan Straits Time.

Koreksi indeks diperparah oleh nilai tukar rupiah yang sudah berada di level 13.820 per dolar. Hal itu membuat investor domestik panik dan mengambil posisi jual. “Sejauh ini, kondisi masih normal. Net sell yang hanya Rp 118 miliar justru menunjukkan investor asing tidak panik,” ujarnya.

PDAT | MEGEL JEKSON

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

23 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

54 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya