5 Tahun Lagi, Produksi Mobil Indonesia Capai 2,5 Juta Unit

Reporter

Selasa, 11 Agustus 2015 21:39 WIB

Sejumlah pekerja menata salah satu stan pameran mobil di Indonesia International Motor Show (IIMS), Kemayoran, Jakarta, 17 September 2014. Pameran otomotif tersebut akan berlangsung pada 18-28 September 2014. ANTARA/OJT/Martha Herlinawati Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin optimistis industri otomotif nasional terus bergairah. Dia memperkirakan produksi mobil pada 2020 mencapai 2,5 juta unit dengan ekspor ditargetkan mencapai 600 ribu unit.Perkiraan produksi itu bahkan meningkat dua kali lipat pada 2025 dengan perkiraan produksi mencapai 4,1 juta unit.

Kinerja tahun ini, produksi mobil pada periode Januari-Juni sebanyak 577.507 unit dengan total ekspor mencapai 107.448 unit. Kementerian mencatat, kendaraan bermotor produksi dalam negeri telah diekspor ke lebih dari 80 negara. "Total ekspor completely built up pada 2010 sebesar 85.796 unit, sedangkan pada tahun 2014 sebesar 202.273 unit," kata Saleh, Selasa, 11 Agustus 2015.

Saleh mengatakan laju ekspor ini meningkat seiring laju produksi agresif. Jika pada tahun 2009, total produksi mobil 464.816 unit, maka pada 2014 meningkat hingga 1.298.523 unit. Saleh meyakini industri otomotif nasional terus bergairah, salah satu upaya pemacunya ialah dengan ajang pameran otomotif, seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2015) yang berlangsung pada 20-30 Agustus 2015 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan.

Saleh mengatakan GIIAS merupakan pameran produk yang memanjakan konsumen dan ajang bagi industri global melihat pasar domestik Indonesia yang menjanjikan. Pameran tersebut sekaligus kesempatan bagi Indonesia menunjukkan kemampuan sebagai basis produksi otomotif berorientasi ekspor.

Lebih jauh Saleh mengatakan pemerintah memberi apresiasi pada pelaku industri otomotif dan industri komponen otomotif nasional karena telah melakukan investasi dan mempercayai prospek bisnis di Tanah Air. Caranya selain memberi insentif dan menciptakan iklim investasi yang kondusif, pemerintah juga melakukan pengawasan ketat kepada produk impor yang berkualitas rendah.

Menurut dia pabrikan otomotif maupun komponen telah menanam modal miliaran hingga triliunan. Karena itu, kata dia, pemerintah berjanji memberi perlindungan pasar dari serbuan komponen impor.

Pengawasan ini bukan hanya demi kepentingan investasi, tapi juga untuk mempertahankan lapangan kerja di industri kendaraan bermotor dan perlindungan bagi konsumen. Artinya dampak ganda langkah ini bersifat luas. Pemerintah, kata dia akan menjaga pasar dalam negeri yang sangat besar agar bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh industri komponen dalam negeri melalui pengketatan pengawasan beredarnya produk berkualitas rendah dari luar negeri.

AMIRULLAH



Berita terkait

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

6 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

7 hari lalu

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?

Baca Selengkapnya

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

10 hari lalu

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

PT Sepatu Bata melakukan PHK ratusan karyawan secara bertahap. Bagaimana jaminan terhadap hak-hak pegawai pabrik sepatu itu?

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

13 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

24 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

10 Maret 2024

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

9 Maret 2024

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

9 Maret 2024

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

1 Maret 2024

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya