Pedagang tertidur di atas meja kios daging yang kosong di Blok III pasar Senen, Jakarta , 9 Agustus 2015. Aksi mogok berjualan daging ini juga dilakukan di sejumlah daerah. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menilai ada aktor di balik mogoknya para pedagang sapi di pasar. "Bahwa ini ada ajakan mogok pedagang sapi. Ini jelas tidak benar," ujar Gobel saat ditemui di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa, 10 Agustus 2015.
Pedagang sapi yang mogok berjualan tidak semata-mata atas inisiatif mereka. Gobel menengarai ada pihak tak bertanggung jawab yang menghasut pedagang supaya mogok. "Ini jelas mengganggu ekonomi kita."
Mahalnya harga daging di pasaran, ucap Gobel, juga karena adanya permainan segelintir orang yang sengaja menahan masuknya daging ke pasar. Ini membuat pasokan di pasar langka dan harga menjadi mahal.
"Kalau mereka sengaja menahan itu, jelas pidana. Kita akan cari tahu," tutur Gobel.
Menurut Gobel, stok daging sapi saat ini masih cukup untuk dua-tiga bulan ke depan. Namun, karena ada indikasi penahanan stok sapi masuk ke pasar, terjadi kelangkaan dan membuat harga dagingnya di pasar melonjak. "Sebenarnya stok cukup. Tapi mereka menahan."
Kementerian Perdagangan, kata Gobel, akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut siapa aktor di balik mogoknya para pedagang. Gobel juga tidak segan-segan mengadili pelaku yang kedapatan melakukan tindakan tersebut.
"Kami akan gunakan Undang-Undang Perdagangan. Karena ini sudah tidak benar, sudah membajak, menghasut, dan menciptakan harga semakin mahal," ujar Gobel.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
13 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.