Modal Asing di Jawa Tengah Sudah Mencapai US$403 Juta

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 7 Agustus 2015 22:01 WIB

Purwo dibantu rekannya menyelesaikan pembuatan jimbe di industri rumahan, di Palur, Karanganyar, Jawa Tengah, 30 Juli 2015. Dalam satu minggu Purwo dapat membuat satu buah jimbe dengan harga 1,5-2 juta rupiah. TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Penanaman modal asing (PMA) di Provinsi Jawa Tengah pada triwulan II/2015 berkontribusi US$403 juta atau meningkat 57% bila dibandingkan triwulan sama tahun lalu.


Kepala BPMD Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menerangkan kepeminatan investor asing membangun perusahaan di wilayah ini dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya ketersedian lahan, keuletan tenaga kerja dan upah yang terbilang lebih rendah daripada DKI Jakarta dan sekitarnya.

Lebih rinci, dia menyebutkan nilai investasi PMA triwulan II/2015 mencapai US$403 juta atau meningkat 57% daripada triwulan sama tahun lalu diangka US$170 juta.


Adapun, realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada triwulan II/2015 tercatat Rp2,8 triliun atau lebih rendah bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu Rp4,3 triliun.


“Secara nasional, realisasi investasi asing Jateng urutan keenam. Tahun lalu kita di urutan kesepuluh. Jadi ada peningkatan,” paparnya, Jumat, 7 Agustus 2015.


Sujarwanto mengakui mayoritas industri baru yang membenamkan modal di Jateng yakni industri padat karya. Mereka tertarik berinvestasi di Jateng karena membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak.


Advertising
Advertising

Di antara industri yang bertumbuh di Jateng yakni industri tekstil, industri garmen dan industri logam.


“Ke depan, kami arahkan semua industri bisa memproduksi bahan baku, seperti industri garmen yang dipelopori oleh PT Sritex yang memproduksi rayon, salah satu bahan baku tekstil,” paparnya.

Pertumbuhan kegiatan usaha di Jateng pada triwulan II/2015 dibandingkan triwulan sebelumnya juga sesuai dengan survei dari Bank Indonesia.


Hal ini ditunjukkan dengan angka saldo bersih tertimbang (SBT) yang tercatat sebesar 36,80%, lebih tinggi dibandingkan dengan SBT triwulan I/2015 sebesar 7,55%.


Namun, angka itu relatif sama dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 35,90%.


BISNIS

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

9 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

38 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya