Trik Menteri Basuki Tiru Jokowi, Antara Rock dan Dangdut
Editor
Widiarsi Agustina
Selasa, 4 Agustus 2015 07:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono membeberkan trik membuat pembangunan infrastruktur berjalan lebih cepat dari rencana para penanggung jawab proyeknya. Misalnya pada pembangunan Bendungan Raknamo. Karena Basuki ingin pekerjaan berjalan lebih cepat dari target sebelumnya, tahun 2019, dia berbicara dengan penanggung jawab proyek, Balai Sungai Nusa Tenggara II.
"2019? Ah, berhenti kamu jadi kepala balai. Lebih cepat," katanya kepada Tempo, Senin, 3 Agustus 2015. Karena itu, Basuki menginstruksikan pekerjaan proyek dilakukan selama tujuh hari dengan dua shift. Dia menuturkan, dengan cara demikian, target Bendungan Raknamo selesai tahun 2017.
Basuki mengakui “dorongan” tersebut juga membuat realisasi pelaksanaan proyek berjalan lebih cepat dari perkiraan. Hal yang sama juga dilakukan pada pembangunan Bendungan Lolak, Sulawesi Utara. Basuki mengirimkan eselon I ke Sulawesi Utara untuk membahas pembangunan yang lebih cepat dari rencana. "Mau (selesai) lima tahun? Berhenti kamu jadi kepala Balaim. Harus cepat," ujarnya.
Dalam rapat pimpinan eselon I, Basuki ingin gaya penyelesaian pembangunan infrastruktur mengikuti gaya Presiden Joko Widodo yang ingin bekerja lebih cepat. "Saya sampaikan pada teman-teman, masak bosnya pakai rock and roll kita masih pop, kan keselento (tidak nyambung). Kita harus nge-rock juga tapi jangan langgar aturan."
Presiden Joko Widodo pernah meninjau pembangunan waduk di Desa Raknamo, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Juli lali. Peninjauan ini, menurut Jokowi, untuk mengatasi krisis air bersih yang menjadi masalah di NTT. Daerah ini mempunyai masalah besar dengan air. Kondisi yang tandus dan kering, ucap dia, tidak akan selesai jika tidak ada air. Untuk itu, pemerintah sudah berencana membangun tujuh embung di daerah ini selain di Raknamo.
ALI HIDAYAT