Penyumbang Besar Inflasi Juli Bahan Makanan & Transportasi

Reporter

Selasa, 4 Agustus 2015 00:50 WIB

Pedagang cabai. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan komoditas bahan makanan dan tarif transportasi menjadi penyumbang utama inflasi pada Juli 2015 yang tercatat mencapai 0,93 persen.

"Bahan makanan masih menyumbang andil terbesar inflasi, diikuti biaya transportasi, karena ada momen arus mudik dan arus balik Lebaran pada Juli tahun ini. Ini pengaruhnya besar," katanya di Jakarta, Senin (3 Agustus 2015).

Suryamin mengatakan kenaikan bahan makanan yang menjadi salah satu penyumbang inflasi pada Juli, terjadi secara merata pada seluruh komoditas pangan, terutama menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.

"Beras kenaikan harganya tidak tinggi dan relatif terkendali, walau sudah tidak ada panen raya. Tapi komoditas yang lain sepertinya mengalami kenaikan harga menjelang puasa dan lebaran," ujarnya.

Dengan laju inflasi Juli 2015 tercatat mencapai 0,93 persen atau sama dengan tingkat inflasi pada Juli 2014, maka inflasi tahun kalender Januari-Juli mencapai 1,9 persen dan inflasi secara tahunan (yoy) 7,26 persen.

"Inflasi Juli ini persis sama dengan Juli 2014, tetapi tentu komposisinya atau penyebabnya berbeda," tambah Suryamin.

Sedangkan, inflasi komponen inti pada Juli 2015 tercatat mencapai 0,34 persen, dan secara tahunan (yoy) mencapai 4,86 persen, yang berarti indikator ekonomi dalam kondisi stabil.

"Inflasi komponen inti sudah 4,86 persen, padahal tiga bulan lalu masih diatas lima persen, artinya komponen ekonomi secara umum cukup bagus serta gejala ekonomi mengarah positif dan lebih baik," ucapnya.

Dari kelompok pengeluaran, andil inflasi Juli 2015, disumbangkan oleh kelompok bahan makanan 2,02 persen, dikuti kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,74 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,51 persen.

Selain itu, kelompok sandang menyumbang inflasi 0,39 persen, kelompok kesehatan 0,36 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,34 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,13 persen.

Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS mencatat sebanyak 80 kota mengalami inflasi dan hanya dua kota yang tercatat menyumbang deflasi.

Suryamin mengatakan laju inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang yaitu mencapai 3,18 persen dan inflasi terendah di Pematang Siantar 0,06 persen. Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Merauke yaitu 0,65 persen.

"Dari 26 kota di Jawa seluruhnya mengalami inflasi dibawah satu persen. Ini berarti pengendalian harga di Jawa cukup bagus. Sedangkan, di luar Jawa masih 50-50, karena masih banyak kota inflasinya diatas satu persen, jadi perlu ditingkatkan pengendalian harganya," tambahnya.



ANTARA

Berita terkait

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

30 Juni 2023

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.

Baca Selengkapnya