Polisi Sesalkan Pengamanan Eksklusif di Blok Cepu

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 3 Agustus 2015 09:27 WIB

Petugas memeriksa lokasi kerusuhan, di proyek Engineering, Procurement and Constructions (EPC) I, Blok Cepu di Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur, 1 Agustus 2015. Unjuk rasa ribuan pekerja proyek minyak Blok Cepu berakhir rusuh, akibatnya kantor serta dua mobil dirusak massa dan produksi minyak Blok Cepu dihentikan. ANTARA/Aguk Sudarmojo

TEMPO.CO, Bojonegoro - Kepala Kepolisian Resor Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Hendri Fuisher menyesalkan pengamanan di area Blok Cepu yang dinilainya eksklusif. Untuk itu, dia meminta dilakukan perubahan sistem pengamanan yang lebih fleksibel. “Saya menyesalkan sistem pengamanan di Blok Cepu,” katanya kepada Tempo, Senin, 3 Agustus 2015.

Hendri mencontohkan, saat kerusuhan terjadi di area Engineering, Procurement, and Construction (EPC) 1, Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, pada Sabtu lalu, suasana kurang menyenangkan tampak di area itu. Sebab, saat kerusuhan terjadi di dalam lokasi, polisi tidak bisa bertindak cepat. Penyebabnya, harus menunggu prosedur pengamanan internal.

Saat terjadi kerusuhan, ucap dia, Polres mengerahkan seratus personel lebih, tapi tidak bisa langsung masuk ke area kerusuhan. Sebab, di depan pintu gerbang, polisi harus menemui petugas keamanan internal proyek yang lebih dahulu minta izin ke pihak pimpinan. “Kita diminta menunggu sekitar sepuluh menit. Padahal di dalam proyek sudah rusuh,” tuturnya.

Begitu polisi masuk ke lokasi, kerusuhan yang melibatkan lebih dari 2.000 karyawan kontrak dan karyawan tetap--dari total 8.000 pekerja di EPC 1--akhirnya bisa dikendalikan. Para perusuh yang melakukan perusakan, dan belakangan juga terjadi pencurian, bisa dikendalikan oleh aparat keamanan.

Contoh lain, kata Kapolres, menyangkut pengamanan sehari-hari di proyek Blok Cepu. Aparat keamanan dari Polres Bojonegoro dan Pam Obyek Vital dari Brigade Mobile hanya berjaga di luar lokasi pagar. Selebihnya, pengamanan di dalam dijaga oleh petugas keamanan internal. Jadi akses polisi menjadi sangat terbatas di Blok Cepu.

Atas kasus kerusuhan ini, Polres meminta Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, operator Blok Cepu, yaitu ExxonMobil Cepu Limited, serta subkontraktor di EPC 1 dan EPC 5 mengubah sistem yang tepat dan fleksibel. Alasannya, pengamanan di sebuah perusahaan besar itu bersinggungan dengan aset negara.

Seperti diketahui, pekerja proyek sumur minyak di area Blok Cepu di Lapangan Banyu Urip, Kecamatan Gayam, Bojonegoro, mengamuk dan melakukan perusakan pada Sabtu, 1 Agustus 2015. Akibat kejadian itu, lima mobil dirusak dan dibakar massa di lokasi kerja. Belakangan juga terjadi pencurian dengan hilangnya lebih dari 80 laptop yang berisi dokumen penting.

Selain itu, massa merusak pos penjagaan dan memecah kaca kantor di area EPC 1, Banyu Urip, Blok Cepu. Akibat kejadian ini, pekerja di subkontraktor Tripatra-Samsung ini diliburkan selama satu pekan.

SUJATMIKO

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

13 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

42 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

42 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya