Efisiensi BNI, Laba BNI Syariah Naik 50,33 Persen

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 31 Juli 2015 22:03 WIB

Mahasiswa sedang membuka rekening baru saat peresmian Mini Banking BNI Syariah kampus Trisakti, Grogol, Jakarta, Rabu (14/3). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Laba BNI Syariah pada semester pertama 2015 mencapai Rp99,94 miliar atau naik 50,33 persen dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp66,48 miliar.

"Di tengah kondisi makro ekonomi Indonesia yang mengalami perlambatan, memasuki periode triwulan kedua tahun 2015 BNI Syariah menunjukan kinerja yang positif," sebut rilis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat, 31 Juli 2015.

Total aset BNI Syariah sendiri mengalami kenaikan sebesar 20,19 persen secara tahunan, yaitu meningkat Rp3,37 triliun, dari sebelumnya Rp17,35 triliun (Juni 2014) menjadi Rp20,85 triliun (Juni 2015).

Pertumbuhan tersebut didorong antara lain oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 25,24 persen secara tahunan menjadi Rp16,74 triliun dimana periode sebelumnya pembiayaan mencapai Rp13,37 triliun.

Faktor pendorong lainnya adalah bertumbuhnya penghimpunan dana masyarakat sebesar 28,22 persen secara tahunan dari semula Rp13,51 triliun menjadi Rp17,32 triliun.

Dari total pembiayaan sebesar Rp16,74 triliun sebagian besar merupakan pembiayaan cabang reguler yang meliputi pembiayaan konsumtif 53,17 persen.

Kemudian diikuti oleh pembiayaan produktif UKM 22,07 persen, selanjutnya disusul oleh pembiayaan komersial 16,15 persen, pembiayaan mikro 6,3 persen, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,29 persen.

Pembiayaan konsumtif di dominasi oleh pembiayaan Griya iB Hasanah yaitu dengan komposisi 84,07 persen.

Pertumbuhan pembiayaan tetap dilakukan dengan hati-hati agar kualitas pembiayaan dapat tetap terjaga dengan baik.

NPF "gross" di semester ini sebesar 2,42 persen.

Pembiayaan pada sektor griya sebagai sektor yang mendorong pertumbuhan pembiayaan tetap dilakukan dominan pada segment "first home buyer" dan dengan range harga rumah berkisar Rp200 juta sampai Rp500 juta. Hal ini yang turut menjaga NPF agar tetap rendah.

Adapun DPK saat ini memiliki kompisisi CASA (dana murah) sebesar 46,86 persen.

Pertumbuhan laba semester ini juga disumbang dari upaya mempertahankan efisiensi yang dilaksanakan di segenap bidang.

Adapun dari dana sukuk yang terhimpun sebesar Rp500 miliar pada bulan Mei 2015, sebesar Rp294,56 miliar telah direalisasikan pada pembiayaan, sedangkan sisanya diharapkan akan terserap dalam beberapa bulan ke depan.

ANTARA

Berita terkait

BSI Masuk Jajaran Top 10 Global Islamic Bank

48 hari lalu

BSI Masuk Jajaran Top 10 Global Islamic Bank

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI, masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar dengan harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat sehingga mendorong market capitalization atau market cap perseroan menembus Rp131,47 triliun.

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan POJK Perbankan Syariah, Tata Kelola Syariah jadi Kewajiban

57 hari lalu

OJK Terbitkan POJK Perbankan Syariah, Tata Kelola Syariah jadi Kewajiban

OJK menerbitkan POJK Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penerapan Tata Kelola Syariah Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Baca Selengkapnya

Dukung Keuangan Syariah, OJK Dorong Spin Off Unit Usaha Syariah dan BPRS Melantai di Bursa

26 Februari 2024

Dukung Keuangan Syariah, OJK Dorong Spin Off Unit Usaha Syariah dan BPRS Melantai di Bursa

OJK ingin memperkuat keuangan syariah dengan mendorong BPRS melantai di Bursa dan spin off unit usaha syariah perbankan.

Baca Selengkapnya

Selain BTN-Mualamat, OJK Sebut Ada 3-4 Bank Syariah Lain yang Bakal Merger

21 Februari 2024

Selain BTN-Mualamat, OJK Sebut Ada 3-4 Bank Syariah Lain yang Bakal Merger

Beberapa bank syariah yang berencana merger masih dalam tahap pembicaraan pendahuluan.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Lampu Hijau Merger BTN Syariah dengan Muamalat, Aset Tembus Rp 100 T

21 Februari 2024

OJK Beri Lampu Hijau Merger BTN Syariah dengan Muamalat, Aset Tembus Rp 100 T

OJK mengatakan merger bank syariah penting untuk mengembangkan industri keuangan syariah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

OJK Tetapkan Bembi Juniar sebagai Direktur Utama Hijra Bank

7 Februari 2024

OJK Tetapkan Bembi Juniar sebagai Direktur Utama Hijra Bank

Penunjukan Bembi sebagai Direktur Utama Hijra Bank oleh OJK diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis bank syariah tersebut.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Jalin Kerjasama dengan Duha Syariah

29 Januari 2024

Pegadaian Jalin Kerjasama dengan Duha Syariah

PT Pegadaian (Persero) menjalin kerjasama dengan penyedia layanan pembiayaan dan pendanaan berbasis syariah, Duha Syariah.

Baca Selengkapnya

4 Cara Mencari ATM BSI Terdekat, Bisa Gunakan Google Maps

23 Januari 2024

4 Cara Mencari ATM BSI Terdekat, Bisa Gunakan Google Maps

Untuk mencari ATM BSI terdekat cukup mudah. Anda bisa memanfaatkan aplikasi Google Maps hingga website resmi BSI. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Waketum MUI Tolak Rencana Merger Bank Muamalat dan BTN Syariah, Ini 2 Alasan Utamanya

23 Januari 2024

Waketum MUI Tolak Rencana Merger Bank Muamalat dan BTN Syariah, Ini 2 Alasan Utamanya

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menolak rencana merger antara Bank Muamalat Indonesia dengan BTN Syariah. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Ungkap Investor Timor Tengah Bidik 20 Persen Saham BSI

20 Desember 2023

Erick Thohir Ungkap Investor Timor Tengah Bidik 20 Persen Saham BSI

Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan perkembangan soal calon investor dari Timur Tengah di BSI.

Baca Selengkapnya