Semester I, Garuda Bukukan Laba Bersih Rp 394 Miliar
Editor
Setiawan Adiwijaya
Kamis, 30 Juli 2015 14:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia pada periode semester I tahun ini berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar 29,3 juta dolar AS (Rp 394,7 miliar).
Pelaksana harian VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan laba tersebut meningkat sebesar 114,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. "Tahun lalu Garuda rugi sebesar 201,3 juta dolar AS," ujar Ikhsan dalam keterangan tertulis pada Kamis, 30 Juli 2015.
Menurut Ikhsan, peningkatan kinerja di tengah penurunan perekonomian ini dicapai berkat penerapan berbagai strategi pengembangan bisnis melalui program “Quick Wins”. Selain itu, juga melalui berbagai upaya efisiensi berkelanjutan yang dilaksanakan.
"Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan pendapatan usaha sebesar 1, 84 miliar dolar AS yang mengalami peningkatan sebesar 4,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1.76 miliar dolar AS," ujarnya.
Selain itu, beban usaha juga berhasil diturunkan sebesar 11,6 persen dari 1,99 miliar dolar AS menjadi 1,76 miliar dolar AS. Peningkatan pendapatan dan disiplin penurunan biaya ini, menurut Ikhsan, merupakan wujud pertumbuhan positif perusahaan yang ditopang oleh meningkatnya kinerja perseroan sejak awal 2015.
Seiring dengan pengembangan jaringan penerbangan yang dilaksanakan secara berkelanjutan, Garuda Indonesia, termasuk Citilink, juga berhasil mengangkut sebanyak 15.900.961 penumpang. "Ini meningkat 19,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 13.307.351 penumpang," kata Ikhsan.
Garuda berhasil mengangkut sebanyak 11.555.319 juta penumpang yang terdiri atas 9.432.349 penumpang domestik dan 2.122.979 penumpang internasional. Sedangkan Citilink berhasil mengangkut 4.345.642 juta penumpang atau meningkat 32 persen dari 3.282.844 penumpang pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut Ikhsan, frekuensi penerbangan Garuda Indonesia domestik dan internasional juga mengalami peningkatan mencapai 122.446 penerbangan. "Ini meningkat 13,8 persen dibanding tahun lalu yang sebanyak 107.568 penerbangan."
DEVY ERNIS