Jokowi Bahas Batam dengan Singapura, Selama Ini Stagnan

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 10:28 WIB

Presiden Joko Widodo, memberikan tepuk tangan saat Perdana Menteri Cina Li Keqiang memberikan sambutan saat menghadiri acara Indonesia-Cina Economic Cooperation Forum di Beijing, 27 Maret 2015. AP/Feng Li

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia akan membahas pengembangan kawasan Batam dengan pemerintah Singapura saat kunjungan kenegaraan ke negara itu pada 28-29 Juli 2015.

"Saya kira saya akan fokus bicara masalah pengembangan Batam, Bintan, Karimun, karena memang bertahun-tahun kita tidak konsentrasi ke sana," kata Presiden di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2015.

Presiden mengatakan bahwa ada potensi yang bisa diangkat dari kawasan Batam dan sekitarnya untuk kemajuan perekonomian nasional. "Diharapkan nanti ada kesepakatan dengan Singapura," ujarnya.

"Kalau memang kira-kira pihak Singapura ada minat untuk pengembangan, ya, silakan, maunya Singapura seperti apa. Tapi, menurut saya, yang terpenting, pengembangan di Batam dan sekitarnya harus dilanjutkan, jangan sampai stagnan terlalu lama," tuturnya.

Dia belum bisa menjelaskan rencana kerja sama pengembangan kawasan itu dengan Singapura. "Saya tidak ngerti, apakah industrinya, apakah mau dikembangkan pariwisatanya, ini nanti baru dibicarakan," ucapnya.

Namun Kepala Negara menegaskan, dalam kerja sama dengan negara mana pun, termasuk Singapura, pemerintah Indonesia selalu mengedepankan kepentingan nasional. "National interest (kepentingan nasional) tetap jadi pegangan untuk kepentingan nasional kita, enggak ada yang lain. Artinya, harus punya bargaining (posisi tawar) yang kuat kalau mau serius ke sana," katanya.

Ketika ditanya mengenai kelanjutan pembahasan Jalur Sutera, Presiden mengatakan tidak tahu. "Enggak tahu, setelah pertemuan baru bisa saya sampaikan. Tapi, dari kita, saya ingin berfokus satu saja," ujarnya.

Adapun dalam pertemuan dengan para pebisnis di Singapura, Presiden akan menyampaikan kondisi perekonomian Indonesia dan peluang-peluang investasi yang bisa mereka manfaatkan. "Peluang investasi itu seperti pelabuhan, power plant (pembangkit listrik), jalan tol, terutama infrastruktur. Saya tidak mau jualan sumber daya alam," tuturnya.

ANTARA

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

3 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

5 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

5 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

5 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

6 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

6 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

7 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

7 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

10 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

10 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya