TDL Turun, Daya Saing Industri Kian Meningkat  

Reporter

Kamis, 23 Juli 2015 16:12 WIB

Menteri Perindustrian, Saleh Husin. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - -Penurunan tarif dasar listrik (TDL) untuk pelanggan di atas 2.200 volt ampere (VA) akan membawa pengaruh positif bagi industri. Kementerian Perindustrian terus mengupayakan penurunan harga energi untuk menciptakan daya saing industri dalam negeri. "Kami tahu untuk industri, biaya-biaya ini kan jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga, sehingga biaya energi harus bisa bersaing juga," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin, Kamis, 23 Juli 2015.

Kementerian, kata dia, terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi, Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan PLN untuk membicarakan biaya energi untuk industri, baik listrik maupun gas.

Tarif dasar listrik untuk pelanggan berdaya di atas 2.200 VA akan turun Rp1-5/KWh. Daya listrik ini umumnya digunakan pelaku-pelaku industri. Tarif ini akan mulai berlaku pada Agustus 2015. Langkah ini dilakukan PLN menyusul penurunan harga minyak dunia.

Saleh mengatakan, meski penurunan tarif relatif kecil, tetap berdampak positif bagi industri. "Kalau untuk industri biar satu dua persen tetap berpengaruh. namanya produksi dalam jumlah besar kan berpengaruh."

Menurut dia, penurunan TDL paling dirasakan pada industri dengan pemakaian energi yang besar. Industri keramik, misalnya, biaya energi mengambil porsi 30-40 persen dari struktur biaya produksi. Demikian juga dengan industri-industri lain yang haus akan energi, seperti industri baja.

Saleh mengatakan, selain listrik, harga gas untuk industri juga masih perlu diturunkan. Harga gas di Indonesia dianggap masih memberatkan industri dalam negeri, apalagi harganya berada di atas negara-negara lain. Contohnya harga gas di Malaysia dan Singapura sekitar US$ 3-5 per MMBTU, sementara di Indonesia harganya US$ 8 per MMBTU.

Menurut Saleh, upaya menurunkan harga gas terus dilakukan melalui koordinasi dengan Kementerian Energi dan SKK Migas. "Kami berpendapat kalau produk Indonesia mau berdaya saing, ya, harus diturunkan.,"

Harga gas di Indonesia yang lebih mahal dibanding di luar negeri sering dipertanyakan para pelaku industri dan calon investor. Menurut Saleh, kondisi ini tidak menguntungkan perkembangan industri karena mempengaruhi daya tarik investasi dan melemahkan daya saing.

AMIRULLAH

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

6 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

30 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

52 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

54 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Tarif Tak Naik, PLN Jamin Pasokan Listrik

56 hari lalu

Tarif Tak Naik, PLN Jamin Pasokan Listrik

Corporate Secretary PLN Energi Primer Indonesia (EPI) Mamit Setiawan memastikan bahwa tidak ada kenaikan tarif dasar listrik hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

56 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Jalan Memutar Jokowi Menguasai Golkar

58 hari lalu

Jalan Memutar Jokowi Menguasai Golkar

Presiden Jokowi juga telah memberikan restu kepada Bahlil sejak Juli tahun lalu.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya