TEMPO.CO, Jakarta - Batik Purba yang mengedepankan filosofis dan sejarah Kabupaten Subang menjadi identitas baru daerah itu sekaligus salah satu keberagaman dan kekayaan motif batik di Jawa Barat.
"Kehadiran Batik Purba untuk mewarnai batik-batik di Subang dan ini menjadi sebuah identitas baru bagi Subang," kata Kepala UPTD Museum Kabupaten Subang Yusep Wahyudin, Rabu, 22 Juli 2015.
Menurut dia, motif batik purba pertama kali digagas oleh pihak museum Wisma Karya Subang pada saat akan mengikuti pameran Vredeburg Fair 2014 di Yogyakarta.
Saat itu pihaknya mengusulkan motif pada bejana perunggu masa prasejarah agar dijadikan motif batik purba untuk caption atau papan informasi.
"Akhirnya bejana itu diarsir untuk memperjelas motifnya kemudian meminta desainer grafis Hadi Sidarta untuk membuatkan motif batik purba," katanya.
Kehadiran batik purba direspon baik oleh masyarakat terutama kalangan budayawan dan sejumlah komunitas yang ada di Subang. Mereka mengadakan diskusi tentang bagaimana batik motif purba menjadi batik khas Subang.
Diskusi yang mereka sebut "ngadabrul" itu diikuti oleh sejarawan Subang, ahli arkeologi Bandung dan 19 unsur komunitas di Subang, diantaranya kominitas yang bergerak di bidang kebudayaan. Setelah tiga kali "ngadabrul", hasilnya direkomendasikan ke Bupati Subang untuk dilakukan pengkajian.
Kajian tersebut diterima oleh anggota Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Subang untuk di sahkan menjadi batik khas Subang.
"Akhirnya pengajuan dilakukan pada Januari, karena sedang diproses jadi sampai saat ini kami masih menunggu pengesahan tersebut," katanya.
Lebih lanjut ia menyebutkan terdapat dua motif pada batik purba, yakni motif Tumpal berbentuk segitiga yang sudah ada sejak masa prasejarah hingga sekarang. Di dalam segitiga terdapat gambar burung dan rusa yang memiliki konsep kesatuan kosmos. Mikrokosmos (kemanusiaan), makrokosmos (semesta) dan metakosmos (alam lain).
ANTARA
Berita terkait
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
5 hari lalu
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral
6 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.
Baca SelengkapnyaJangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park
9 hari lalu
Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaPNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah
34 hari lalu
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.
Baca SelengkapnyaKampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya
36 hari lalu
Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBegini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik
53 hari lalu
Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.
Baca SelengkapnyaKBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).
Baca SelengkapnyaPiaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik
17 Februari 2024
Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.
Baca SelengkapnyaNMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik
11 Februari 2024
NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.
Baca SelengkapnyaCerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online
6 Februari 2024
Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.
Baca Selengkapnya