Batik Purba Menjadi Identitas Baru Kota Subang

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 22 Juli 2015 20:17 WIB

Proses mencanting batik tulis motif Hijaiyah atau huruf arab di sanggar Batik Sri Asih, Plamongansari, Semarang, 30 Juni 2015. Bulan Ramadhan sanggar batik tersebut serius menggarap berbagai motif Hijaiyah untuk melayani konsumen baik lokal Semarang maupun luar kota. Tempo/ Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Batik Purba yang mengedepankan filosofis dan sejarah Kabupaten Subang menjadi identitas baru daerah itu sekaligus salah satu keberagaman dan kekayaan motif batik di Jawa Barat.

"Kehadiran Batik Purba untuk mewarnai batik-batik di Subang dan ini menjadi sebuah identitas baru bagi Subang," kata Kepala UPTD Museum Kabupaten Subang Yusep Wahyudin, Rabu, 22 Juli 2015.

Menurut dia, motif batik purba pertama kali digagas oleh pihak museum Wisma Karya Subang pada saat akan mengikuti pameran Vredeburg Fair 2014 di Yogyakarta.

Saat itu pihaknya mengusulkan motif pada bejana perunggu masa prasejarah agar dijadikan motif batik purba untuk caption atau papan informasi.

"Akhirnya bejana itu diarsir untuk memperjelas motifnya kemudian meminta desainer grafis Hadi Sidarta untuk membuatkan motif batik purba," katanya.

Kehadiran batik purba direspon baik oleh masyarakat terutama kalangan budayawan dan sejumlah komunitas yang ada di Subang. Mereka mengadakan diskusi tentang bagaimana batik motif purba menjadi batik khas Subang.

Diskusi yang mereka sebut "ngadabrul" itu diikuti oleh sejarawan Subang, ahli arkeologi Bandung dan 19 unsur komunitas di Subang, diantaranya kominitas yang bergerak di bidang kebudayaan. Setelah tiga kali "ngadabrul", hasilnya direkomendasikan ke Bupati Subang untuk dilakukan pengkajian.

Kajian tersebut diterima oleh anggota Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Subang untuk di sahkan menjadi batik khas Subang.

"Akhirnya pengajuan dilakukan pada Januari, karena sedang diproses jadi sampai saat ini kami masih menunggu pengesahan tersebut," katanya.

Lebih lanjut ia menyebutkan terdapat dua motif pada batik purba, yakni motif Tumpal berbentuk segitiga yang sudah ada sejak masa prasejarah hingga sekarang. Di dalam segitiga terdapat gambar burung dan rusa yang memiliki konsep kesatuan kosmos. Mikrokosmos (kemanusiaan), makrokosmos (semesta) dan metakosmos (alam lain).

ANTARA

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

9 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

34 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

36 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

53 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya