Setelah Libur Lebaran, IHSG Dibuka Fluktuatif

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 22 Juli 2015 10:01 WIB

Refleksi karyawan melintas di layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah libur selama satu pekan, perdagangan di Bursa Efek Indonesia kembali dibuka. Pada 15 menit awal perdagangan hari ini, perdagangan dibuka dengan memperlihatkan tren positif, meski sempat menyentuh zona merah.

Menurut pantauan Tempo, indeks sempat menyentuh angka 4.894, naik dari penutupan pekan lalu di angka 4.869,8 pada awal-awal pembukaan perdagangan.

Pada pukul 09.30 WIB, indeks terpantau terus merosot memasuki zona merah dengan raihan -0,006persen persen di angka 4.869,5. Tak lama kemudian, indeks kembali mengalami kenaikan ke zona hijau di level 4.871 (0,024 persen) pada pukul 09.34 WIB.

Kepala Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan para investor masih memiliki kepercayaan terhadap pasar dalam negeri.

"Posisi IHSG yang menguat menjelang libur Lebaran mengindikasikan pelaku pasar masih mencoba bertahan di tengah memburuknya kondisi pasar modal global,” kata Reza, Rabu, 22 Juli 2015.

Menurut Reza, investor sudah mulai terbiasa dengan sentimen-sentimen yang ramai sepanjang tahun ini. Misalnya kenaikan suku bunga The Fed, pelemahan pertumbuhan perekonomian Cina, hingga bangkrutnya Yunani.

Dengan kondisi ini, Reza menambahkan, IHSG diyakini tetap berada dalam tren positif. “Kami harapkan tak ada profit taking di hari pertama ini,” ujarnya.

Perusahaan manajer investasi, Eastspring Investments, memprediksi sektor perbankan masih mengalami pelemahan. Pekan lalu, saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Mandiri (BMRI) yang masing-masing turun 3,6 persen, 4,3 persen, dan 1,2 persen disinyalir menjadi penyumbang utama lemahnya indeks IHSG pekan lalu.

Situasi perekonomian yang melemah di dalam negeri menjadi salah satu momok bagi investor. Hal ini dibuktikan dengan masih lemahnya berbagai keuangan dalam laporan pada kuartal II dan semester I pada 2015 ini, yang otomatis menjadi salah satu katalis tertekannya sektor perbankan.

ANDI RUSLI




Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

3 menit lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

8 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

14 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

45 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya