Jawa Timur Perbanyak Ekspor Kedelai Jepang ke Eropa dan AS

Reporter

Selasa, 21 Juli 2015 17:57 WIB

Kepala Balai Pemulia Kedelai Muchlish Adie di Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) Kendalpayak, Malang, Jawa Timur, Jumat 27 Juli 2012. Varietas baru tersebut adalah persilangan kedelai jenis Davros dengan plasma nutfah 2984 yang diberi nama Kedelai Toleran Kekeringan dan diperkirakan akan dipasarkan akhir tahun 2012. TEMPO/Aris Novia HIdayat

TEMPO.CO, Surabaya - PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) memperluas pangsa pasar ekspor kedelai edamame ke Amerika Serikat dan Eropa. Selama ini, kedelai edamame atau lebih dikenal sebagai “kedelai Jepang” yang merupakan produk andalan PT Mitratani Dua Tujuh, anak perusahaan PTPN X yang bergerak di bidang sayuran beku, lebih banyak ditujukan ke pasar konsumen di Jepang.

“Kami menargetkan bisa mengekspor 1.200 ton edamame ke Eropa dan AS dari total ekspor ke seluruh negara yang ditargetkan bisa mencapai 7.578 ton,” ujar Direktur Mitratani Dua Tujuh Wasis Pramono, Selasa, 21 Juli 2015. Menurut data perusahaan, ekspor edamame ke Eropa dan AS hingga Mei 2015 mencapai 575 ton.

Sebelumnya, pada 2014, ekspor edamame Mitratani ke Eropa dan AS mencapai 627,7 ton. Sedangkan pada 2013 sebesar 511,1 ton. “Tren ekspor ke Eropa dan AS terus meningkat dari tahun ke tahun dan sangat prospektif,” ujar Wasis.

Kedelai edamame, kata Wasis, masih mendominasi penjualan Mitratani. Ekspor edamame tahun ini ditargetkan mencapai 6.016 ton, naik sekitar 47 persen dibanding realisasi ekspor 2014 sebesar 4.097 ton. Penjualan ekspor lainnya datang dari komoditas okra dan buncis, masing-masing sebesar 1.386 ton dan 176 ton.

Wasis mengatakan, seperti halnya di Jepang, persyaratan agar dapat ekspansi ke pasar Eropa dan AS sangat ketat, terutama terkait dengan higienitas. Salah satu penunjang persyaratannya adalah audit oleh British Retail Consortium (BRC). “Sertifikasi BRC mengenai keamanan dan kualitas pangan harus terus diperbarui. Kami juga mesti bersedia diaudit secara langsung oleh pihak ketiga setiap tahunnya.”

Wasis menambahkan, Mitratani menargetkan total penjualan 9.395 ton dari berbagai produk sayuran pada tahun 2015 ini atau meningkat peningkatan 36,4 persen dibandingkan tahun 2014 sebesar 6.889 ton.

Dari target itu, diharapkan 7.578 ton datang dari produk untuk ekspor dan sisanya 1.817 ton untuk pasar lokal. ”Sekitar 80 persen produk kami diekspor ke Jepang, sisanya baru ke beberapa negara lain, termasuk Eropa dan AS,” kata Wasis.

Tahun ini, Mitratani membidik pendapatan Rp 191 miliar atau tumbuh 36 persen dibandingkan 2014 sebesar Rp 140 miliar. Kontribusi penjualan terbesar Mitratani berupa ekspor yang mencapai Rp 166,34 miliar.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

4 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

6 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

6 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

17 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

29 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

31 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

32 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

40 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

43 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.

Baca Selengkapnya