TEMPO.CO, Jakarta - Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Minggu, 12 Juli 2015, pukul 16.00 Wita kembali dibuka setelah sempat ditutup pada pukul 10.30 terkait dengan letusan Gunung Raung.
"Bandara Ngurah Rai pukul 16.00 Wita sudah bisa beroperasi kembali," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Trikora Harjo saat ditemui di terminal keberangkatan domestik bandara setempat di Kuta, Kabupaten Badung.
Keputusan tersebut diambil melalui rapat yang digelar bersama Otoritas Bandara, Air Navigasi, serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Dia menjelaskan, dari hasil pengamatan BMKG, abu vulkanis Gunung Raung di Jawa Timur telah menjauh dari Bandara Ngurah Rai menuju arah selatan. "Dilaporkan oleh BMKG, abu yang menuju tenggara itu menjauh dari Bandara ke arah antara tenggara dan selatan, dan mulai memudar di situ," ujarnya.
Dengan beroperasi kembalinya bandara itu, semua calon penumpang yang tertahan di Bandara akhirnya bisa berangkat secara bertahap. Informasi dibukanya kembali salah satu bandara tersibuk di Tanah Air tersebut disambut gembira ribuan calon penumpang.
Ribuan penumpang kemudian menjejali terminal domestik dan internasional untuk melakukan pelaporan di maskapai masing-masing.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
1 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.