Seorang pekerja melakukan pengecekan kereta lori pengangkut tebu di Pabrik Gula Rendeng, Kudus, Jateng, Senin (21/5). ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat produksi tebu diperkirakan bisa meningkat hingga 66 persen setelah petani dapat mengoptimalkan pengembangan penanaman tebu dengan proses pembibitan yang lebih baik.
Direktur Utama PT PG Rajawali II Agus Siswanto meyakini peningkatan produksi itu bisa dicapai pada tahun depan, karena perusahaan sudah memulai proses pembibitan dengan lebih baik pada tahun ini.
Menurutnya, tingkat produksi tebu tahun lalu adalah 60 ton hektare. Melalui proses pembibitan secara sehat dan tepat waktu, seharusnya tingkat produksi bisa dipacu menjadi 72 ton per hektare tahun ini. Pada 2016, dia menghitung tingkat produksi bisa mencapai seratus ton per hektare.
"Kegiatan demplot kebun bibit dasar (KBD) sudah dilakukan untuk tanaman seluas 15 hektare. Tanaman bibit itu bisa memfasilitasi sampai 150 hektare tebu giling. Tahun depan peningkatan produksi sudah bisa dirasakan," ujarnya setelah peresmian kegiatan Tebangan Kebun Demplot KBD Masa Tanam 2015-2016 melalui Sinergi BUMN dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, Jumat, 10 Juli 2015.
Walaupun begitu, sambungnya, terdapat kebutuhan penanaman KBD hingga 240 hektare. Di Cirebon, sebutnya, terdapat area tebu seluas 8.000 hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.400 hektare membutuhkan proses penanaman baru. "Agar bisa mengakomodasi pembibitan secara maksimal untuk tanaman baru itu, artinya masih dibutuhkan 240 hektare pengembangan area KBD lagi," sebutnya.
Melalui induk usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), perusahaan tengah berusaha mencari pendanaan tambahan untuk mengatasi kebutuhan tersebut.
ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur
30 September 2023
ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur
Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan program Makmur telah memberikan manfaat positif bagi produktivias dan pendapatan mitra petani tebu.