Kepulan asap solfatara Gunung Raung terlihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, 7 Juli 2015. ANTARA/Budi Candra Setya
TEMPO.CO, Kupang - Dampak abu vulkanik Gunung Raung di Jawa Timur mengganggu penerbangan ke sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibatnya, Bandar Udara Tambolaka di Sumba Barat Daya harus ditutup sementara, karena tidak ada penerbangan.
"Tidak ada penerbangan ke Tambolaka, akibat abu vulkanik Gunung Raung. Sementara kami tutup," kata Kepala Bandara Tambolaka Anis Keraf yang dihubungi Tempo, Jumat, 10 Juli 2015. Hari ini, seharusnya ada tiga maskapai penerbangan yang mendarat di Bandara Tambolaka yakni Garuda dengan rute Denpasar-Tambolaka-Kupang pulang-pergi. Wings Air dengan rute Denpasar-Tambolaka pulang-pergi dan Trans Nusa Kupang-Tambolaka-Denpasar.
"Sampai siang ini tidak ada satu pun pesawat yang mendarat di Tambolaka." Bahkan, kata dia, maskapai telah menyarankan penumpang mengambil kembali uang tiket mereka, karena terjadi pembatalan penerbangan ke Tambolaka.
Penutupan bandara ini mengakibatkan ratusan penumpang yang menunggu di Bandara Tambolaka terlantar. Namun, dia mengaku mereka masih tetap menunggu kepastian keberangkatan pesawat dari bandara itu. "Terjadi penumpukan penumpang di bandara, karena masih menunggu kepastian keberangkatan."
Anis mengaku telah melakukan koordinasi dengan Denpasar dan Kupang yang menyatakan penerbangan ke Tambolaka hari ini dibatalkan. "Diharapkan besok sudah bisa normal." Di NTT terdapat tiga bandara yang terganggu akibat abu vulkanik Gunung Raung yakni Bandara Tambolaka, Komodo, dan El Tari, Kupang.
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
2 jam lalu
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.