Usai Lebaran, Tiket Bus Wajib Dijual Online

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 5 Juli 2015 07:34 WIB

Eka Sari Lorena Soerbakti, CEO perusahaan angkutan darat PT Eka Sari Lorena berpose di atas bus Lorena. Perempuan 45 tahun ini sejak kecil akrab dengan industri jasa angkutan darat. Sang ayah, GT Soerbakti suka membawa Eka kecil bekerja saat libur sekolah di akhir pekan. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perhubungan segera memberlakukan kewajiban perusahaan otobus (PO) menjual tiket secara online setelah masa mudik-balik Idul Fitri mendatang.


Menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Eddi, aturan ini akan berlaku pertama kali untuk bus-bus kelas non-ekonomi. "Karena segmen penumpangnya rata-rata sudah melek teknologi," kata dia kepada Tempo, 4 Juli 2015


Eddi mengatakan penerapan aturan itu tergantung kesepakatan antara pemerintah dan Organisasi Angkutan Darat (Organda). Yang jelas, kata Eddi, dengan sistem tiket online, operator bus bisa memberi pelayanan lebih efisien, memangkas penumpukan penumpang di terminal, sekaligus memberantas calo tiket. "Layanan bus selama ini tertinggal jauh dari kereta api dan pesawat,” ujar Eddi.


Para operator pun sudah menginisiasi sistem penjualan tiket online. Sekretaris Jenderal Organda, Ateng Aryono, mengatakan saat ini 34 dari 100-an PO sudah menyatakan siap menjual tiket online. Mereka juga mengklaim sudah menyiapkan sistemnya. "Sudah seharusnya. Awalnya mungkin membebani operator, tapi hasil akhirnya bisa efisien,” ujar Ateng.


Salah satu operator yang sudah siap adalah PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Menurut Sekretaris Perusahaan Lorena, Andy Porman Tambunan, mereka sudah menguji penjualan tiket online pada beberapa trayek antarkota antarprovinsi (AKAP). Nantinya, kata dia, calon penumpang juga bisa membayar tiket dengan kartu debit atau kredit. "Kami akan menggandeng salah satu minimarket sebagai agen," kata Andy.


Advertising
Advertising

Selanjutnya: PO Efisiensi


<!--more-->


Sedangkan PO Efisiensi sudah membuka pemesanan tiket online sejak Juli tahun lalu. Namun, kata pemilik Efisiensi, Teuku Erry, sistem itu tidak berjalan karena ditolak awak bus. Para awak menolak karena sistem online mengurangi pendapatan mereka, yang kerap mengangkut penumpang di jalan.


Erry mengakui, biasanya para awak bekerja sama dengan calo untuk memblok kursi yang masih tersedia atau menaikkan penumpang tanpa terdeteksi manajemen. “Capek. Kami berhadapan dengan preman,” kata Erry. Puncaknya, pada April lalu, awak bus Efisiensi trayek Yogyakarta-Purwokerto-Cilacap-Purbalingga mogok kerja dan meminta penghentian sistem online.


Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, pesimistis operator bus bisa menerapkan sistem online. Apalagi jumlah perusahaan bus cukup banyak sehingga susah ditertibkan. Berbeda dengan kereta api yang operatornya cuma satu atau pesawat yang hanya puluhan. “Mungkin bisa, jika ada satu perusahaan tersendiri yang mengelola tiket online dan menggabungkan kepentingan semua operator bus itu."


KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

3 jam lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

10 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

13 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

15 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

17 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

19 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

20 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

21 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

24 hari lalu

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.

Baca Selengkapnya