Awas, El Nino Bisa Jadi Ancaman Masa Panen Padi  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 1 Juli 2015 00:50 WIB

Buruh tani mengusung batang padi yang usai dipanen, buruh tani memiliki kondisi ekonomi yang mengenaskan, akibat permasalahan modal dan tidak memiliki lahan sendiri. Demak, Jawa Tengah, 1 Mei 2015. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi fenomena alam El Nino atau cuaca ekstrem panas akan menurunkan produksi padi sekitar sejuta ton gabah kering giling (GKG).

Kepala Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian, Balitbangtan, Kementan, Dedi Nurhamsyah, di Jakarta, Selasa menyatakan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan pada tahun ini Indonesia akan mengalami gejala alam El Nino dalam skala moderat.

Dampak fenomena alam tersebut terhadap sektor pertanian, akan ada 222.847 hektar lahan sawah irigasi yang kekeringan dari total sembilan juta hektare.

"Dari 222.847 hektare sawah irigasi tersebut potensi kehilangan produksi lima ton per hektare. Artinya, kita akan kehilangan panen lebih dari sejuta ton," katanya.

Namun demikian, menurut Dedi, hal itu tidak akan mengganggu target produksi padi tahun ini senilai 73 juta ton gabah kering giling karena Indonesia masih memiliki lahan rawa yang berpotensi panen seluas lahan 509.000 hektare dengan produktivitas empat hingga lima ton per hektare, atau mencapai 2,2 juta ton GKG.

Dedi menyatakan,di satu sisi El Nino mengakibatkan kekeringan, namun di sisi lain justru membawa potensi berkah bagi lahan rawa, seperti di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang diuntungkan karena rawa yang tadinya basah, kini bisa ditanami.

"Lahan rawa justru saat El Nino produktivitasnya naik dan luas lahannya bertambah," katanya.

Data Balitbangtan Kementan, lahan pertanian yang akan terkena El Nino lemah seluas 207.778 hektare, moderate seluas 222.847 hektare dan El Nino kuat 227.000 hektare.

Kepala Balitbangtan Kemenan Muhammad Syakir mengatakan, Indonesia memiliki 34 juta hektare lebih lahan rawa yang bisa menjadi tambahan area pertanian khususnya persawahan padi.

"Saat ini persawahan padi yang hanya sembilan juta hektar, tak seluruhnya bisa dimanfaatkan maksimal," katanya.

Menurut dia, lahan rawa tersebut tersebar di 17 provinsi, seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau dan Jambi.

Dari 34,3 juta hektare lahan rawa itu, dinilainya, sekira 19,99 juta hektare (57,24 persen) merupakan lahan potensial untuk pertanian baik pada lahan area penggunaan lain (APL) maupun pada kawasan hutan produksi (HP) dan hutan produksi konversi (HPK).

"Sisanya sekitar 14,93 juta hektare tidak potensial untuk pertanian yang sebagian besar terdapat di kawasan hutan," kata Syakir.

Berdasarkan hasil analisis potensi lahan, sekitar 3,17 juta hektare (15,84 persen) potensial untuk tanaman hortikultura dataran rendah seperti sayuran maupun buah-buahan dan atau tanaman tahunan antara lain kelapa sawit, karet. Sedangkan, sekira 1,84 juta hektare (9,20 persen) potensial untuk tanaman tahunan di lahan gambut.

ANTARA

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

22 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

3 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

7 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

9 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya