Produsen Produk Elektronik Merek Crystal, Terlilit Utang

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 28 Juni 2015 22:00 WIB

Produsen elektronik, LG, meperkenalkan produk televisi terbarunya, LG super slim curved OLED TV yang dilengkapi dengan 460 Swarovski crystals dalam pameran IFA Electronics show di Berlin, Jerman, 4 September 2014. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu produsen produk elektronik merek Crystal, PT Mega Graha International dimohonkan pailit oleh salah satu pengusaha lokal, Slamet Buntaran.

Kuasa hukum pemohon Dhan Rahadiansyah mengatakan termohon memiliki utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih sebesar Rp2 miliar. Namun, pemohon enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai detail utang tersebut.

"Atas utang senilai Rp2 miliar itu dan tidak dibayar-bayar, maka kami mengajukan permohonan pailit," kata Rahadiansyah, Minggu, 28 Juni 2015

Dia menjelaskan utang termohon sudah mandek sejak Januari 2015. Perusahaan yang berkedudukan di Jatiuwung, Tangerang, tersebut belum pernah melakukan pembayaran apapun kepada pemohon.

Pihaknya juga telah melayangkan surat peringatan (somasi) sebanyak dua kali kepada termohon yakni pada Februari dan Maret 2015. Namun, hingga permohonan kepailitan tersebut diajukan pada 12 Juni 2015 termohon juga tidak merespons secara positif.

Guna melengkapi syarat permohonan kepailitan, Rahadiansyah juga menyertakan kreditur lain. Termohon juga mempunyai utang dengan nominal yang sama kepada pengusaha lain yang namanya tidak bersedia disebutkan.

Berdasarkan Undang-undang No. 37/2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), debitur harus terbukti mempunyai utang yang jatuh waktu dan dapat ditagih. Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan bila terdapat keadaan utang yang terbukti secara sederhana.

Pemohon juga telah mempersiapkan usulan nama calon kurator dalam berkas permohonannya. Bernard Nainggolan menjadi satu-satunya calon kurator dalam perkara tersebut.

Secara terpisah, kuasa hukum termohon Amor Tampubulon mengaku belum bisa memberikan tanggapan apapun. Pihaknya baru menerima berkas permohonan kepailitan.

"Ini kan baru sidang pertama, kami juga perlu waktu untuk menentukan sikap," ujarnya.

BISNIS

Berita terkait

Lapindo Brantas Tagih Balik Piutang Pemerintah Rp 1,9 Triliun

25 Juni 2019

Lapindo Brantas Tagih Balik Piutang Pemerintah Rp 1,9 Triliun

Lapindo Brantas Inc dan PT Minarak Lapindo Jaya menyatakan bakal melunasi utangnya kepada pemerintah yang sebesar sekitar Rp 773 miliar dengan syarat.

Baca Selengkapnya

LKPP 2018, BPK Temukan Lonjakan Piutang Perpajakan

29 Mei 2019

LKPP 2018, BPK Temukan Lonjakan Piutang Perpajakan

Dalam LKPP, BPK menemukan saldo piutang perpajakan bruto senilai Rp 81,4 triliun, melonjak 38,99 persen dari saldo piutang 2017.

Baca Selengkapnya

OJK: Komodo Bond Langkah Awal Positif

14 Desember 2017

OJK: Komodo Bond Langkah Awal Positif

Langkah Jasa Marga mencatatkan obligasi rupiah global perdana senilai Rp 4 triliun melalui Komodo Bond di Bursa Efek London dinilai positif.

Baca Selengkapnya

Terbitkan Medium Term Notes, Pindad Raup Rp 1 Triliun

8 Desember 2017

Terbitkan Medium Term Notes, Pindad Raup Rp 1 Triliun

Pindad sudah menuntaskan surat utang medium term notes dengan jangka waktu tiga tahun.

Baca Selengkapnya

Perlu Pendanaan, Kimia Farma Terbitkan Surat Utang Rp 1 Triliun

14 September 2017

Perlu Pendanaan, Kimia Farma Terbitkan Surat Utang Rp 1 Triliun

PT Kimia Farma Tbk akan menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) berkelanjutan dengan nilai total Rp 1 triliun.

Baca Selengkapnya

Transaksi Hedging: BI Jelaskan Keuntungannya bagi BUMN

21 Agustus 2017

Transaksi Hedging: BI Jelaskan Keuntungannya bagi BUMN

BI telah mengeluarkan beragam instumen hedging, yang terbaru adalah call spread option valas dan interest rate swap.

Baca Selengkapnya

PLN Teken Perjanjian Hedging dengam Tiga Bank BUMN  

21 Agustus 2017

PLN Teken Perjanjian Hedging dengam Tiga Bank BUMN  

PLN meneken transaksi hedging dengan tiga bank BUMN senilai US$ 30 juta.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Akan Terbitkan Obligasi Rp 2,5 Triliun  

17 Juli 2017

Pegadaian Akan Terbitkan Obligasi Rp 2,5 Triliun  

PT Pegadaian (Persero) berencana menerbitkan lagi surat utang (obligasi) dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah dan TNI ke Pertamina Rp 34 Triliun  

17 Juni 2017

Utang Pemerintah dan TNI ke Pertamina Rp 34 Triliun  

Pertamina memiliki piutang dalam jumlah besar, berasal dari tunggakan pemerintah dan TNI.

Baca Selengkapnya

PTPN II Deli Serdang Utang Rp 3,8 Triliun, Ini Tunggakannya  

8 Oktober 2016

PTPN II Deli Serdang Utang Rp 3,8 Triliun, Ini Tunggakannya  

PT Perkebunan Nusantara II (Persero) mengakui utang perseroan hingga Oktober 2016 mencapai Rp 3,86 triliun.

Baca Selengkapnya