Biaya Distribusi Indonesia Mahal di ASEAN, Ini Penyebabnya  

Reporter

Kamis, 25 Juni 2015 13:49 WIB

TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Jakarta - Harga pangan yang tinggi merupakan masalah akut nasional. Salah satu penyebabnya adalah tingginya biaya distribusi nasional. "Biaya distribusi kita dua kali lipat dibanding negara ASEAN lainnya," kata Ketua Komisi Pertanian Komisi IV Edhy Prabowo di Pasar Induk Kramat Jati, Kamis, 25 Juni 2015.

Dari harga jual konsumen, menurut Edhy, 12 persennya merupakan biaya distribusi. Padahal, biaya ini di negara tetangga hanya 6 persen saja. Selain itu, antrean yang kerap panjang juga membuat distribusi barang dari sentra produksi ke konsumen tak merata dan lama. Harga juga kerap melonjak karena permintaan dan pasokan tak berimbang.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan sudah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk mengurangi antrean kapal pengangkut bahan makanan pokok di pelabuhan. Tujuannya adalah untuk memperlancar arus distribusi komoditas pangan strategis dari sentra produksi ke wilayah konsumsi.

Menurut Amran, tersendatnya arus distribusi kerap menjadi salah satu penyebab melonjaknya harga di pasaran. "Sekarang bahan makanan ini bisa ada karena Pak Menhub sudah mendahulukan truk-truk yang bawa bahan pangan di antrean," kata Amran sambil menunjuk 22 truk yang siap membawa bahan pangan ke 20 titik-titik Operasi Pasar Murah.

Setiap truk bermuatan 3-4 ton itu membawa beras, bawang merah, gula pasir, minyak goreng, cabai, dan daging sapi. Pasar ini bertujuan untuk memastikan setiap daerah memperoleh pasokan yang merata.

Amran berencana untuk membuat pasar murah ini menjadi suatu kegiatan permanen, tak hanya menjelang hari raya saja. "Insya Allah tahun depan," kata dia. Titiknya pun akan diperbanyak tak hanya di Jabodetabek, tapi meluas hingga Surabaya, Bandung, dan daerah lainnya.

Edhy memuji aksi Menteri Amran ini. Saat ini harga bahan pokok di pasar sudah merata. Harga bawang merah yang sempat menyentuh Rp 30 ribu kini sudah stabil angka Rp 14-18 ribu. Harga cabai yang sempat mencapai Rp 80 ribu kini berkisar sekitar Rp 14 ribu. "Koordinasi harus ditingkatkan. Semangatnya harus menyebar ke menteri lain," kata dia.

Manajer Unit Pasar Besar Pasar Induk Kramat Jati M. Salam mengatakan operasi pasar ini sangat membantu para pedagang. Selain memastikan pasokan terpenuhi, harga juga menjadi stabil dan konsumen tak enggan berbelanja. "Tak ada pihak yang dirugikan. Kami apresiasi langkah ini," katanya.

URSULA FLORENE SONIA


Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

12 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

13 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

13 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

13 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya