Konservasi Buaya Akan Dibangun di Pesisir Selatan

Reporter

Rabu, 24 Juni 2015 22:01 WIB

Seekor anak buaya berjemur di atas daratan di tengah sungai Kali Porong, Sidoarjo, 4 Mei 2015. Kemunculan sejumlah hewan reptil ini menarik rasa ingin tahu warga untuk datang memadati bantaran sungai untuk melihat kemunculan buaya. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, berencana membangun kawasan konservasi buaya di Kecamatan Lunang dan Kecamatan Silaut, kabupaten setempat.

Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit di Painan, Rabu (24 Juni 2015), bahwa dua kecamatan yang berada dibagian selatan atau di ujung kabupaten itu akan dijadikan sebagai kawasan konservasi buaya karena aliran sungai yang ada di kecamatan tersebut memiliki banyak buaya.

Selama ini, binatang reptil yang ada di aliran sungai yang terelak di dua kecamatan itu seringkali membawa petaka bagi masyarakat yang tinggal di dua kecamatan itu.

Sebagai upaya dalam menjadikan kawasan konservasi, pemkab setempat telah melakukan sosialisasi kepada warga setempat khususnya yang tinggal dekat aliran sungai sekitar kawasan.

"Kita sudah menyosialisasikan melalui camat di dua kecamatan ini terkait zona konservasi buaya muara di kecamatan masing-masing. Sosialisasi difokuskan bagi warga yang bermukim dan beraktifitas di hilir Batang Silaut," katanya.

Untuk sosialisasi, Pemkab menggandeng Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Universitas Andalas dengan mendatangi warga di sekitar kawasan di masing-masing kecamatan.

Kepada Warga pemkab memberikan bekal tentang penanganan buaya di kawasan konservasi. Upaya itu agar keberadaan buaya di kawasan tersebut tidak membahayakan bagi warga setempat.

Camat Silaut Samwil, mengatakan, selain menyosialisasikan tentang kawasan konservasi, pemkab juga telah melakukan pemetaan zona kawasan waspada di beberapa titik lokasi yang menjadi tempat bermain binatang buas tersebut.

Di Silaut, pengendalian dengan menjadikan kawasan konservasi terhadap binatang buas jenis buaya sepanjang aliran sungai Batang Silaut tepatnya di Nagari Airhitam dan Simbungo. Sedangkan di Lunang terdapat beberapa titik di Batang Sindang.

Menurutnya, setiap tahun jumlah kawanan buaya yang terdapat di sepanjang aliran Batang Silaut di Nagari Airhitam dan Nagari Simbungo, serta di beberapa titik di Batang Sindang, Kecamatan Lunang, selalu bertambah.

Titik-titik tempat bermain reptil itu sangat dekat dengan pemukiman penduduk, bahkan sebagiannya masuk pada kawasan pemukiman penduduk sehingga perlu dilakukan pengendalian dengan menjadikan kawasan konservasi.


ANTARA

Berita terkait

Ribuan Warga Kota Padang Terdampak Banjir

50 hari lalu

Ribuan Warga Kota Padang Terdampak Banjir

Lebih dari 8.000 warga Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, terdampak banjir yang terjadi sejak Kamis, 7 Maret 2024, pukul 16.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Tiga Orang Meninggal Dunia Pasca Banjir dan Longsor di Kabupaten Padang Pariaman

50 hari lalu

Tiga Orang Meninggal Dunia Pasca Banjir dan Longsor di Kabupaten Padang Pariaman

Bencana banjir dan tanah longsor akibatkan tiga korban meninggal dunia, wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

54 hari lalu

Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

Suplai daya listrik 555 kVA mampu meningkatkan produktivitas pabrik hingga 50 ton per hari.

Baca Selengkapnya

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

11 Agustus 2023

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

23 Desember 2022

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

Perempuan ternyata punya peran besar dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

1 Juni 2022

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Tim SBI dan ULM didukung pemerintah daerah serta sektor lainnya berkomitmen mengembangkan wisata alam minat khusus Pulau Curiak.

Baca Selengkapnya

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

30 Maret 2022

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer di Great Barrier Reef tersebut mulai kehilangan warna.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

26 Maret 2022

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

Orchidarium Ranu Darungan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata minat khusus, seperti penelitian anggrek dan flora lain serta pemantauan burung.

Baca Selengkapnya

Menanti Kiprah Gubernur Mahyeldi di Sudirman 51

19 Februari 2021

Menanti Kiprah Gubernur Mahyeldi di Sudirman 51

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan wakilnya membutuhkan dukungan banyak pihak untuk membangun negeri menjadi lebih baik, makmur dan sejahtera.

Baca Selengkapnya