PT Sawit Sumbermas Peroleh Pinjaman 110 Juta Dolar AS

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 24 Juni 2015 03:20 WIB

Seorang pekerja menaikkan panen kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit PT Nusantara 8 di Leuweung Datar,desa Sukasirna,Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (28/8). ANTARA/Teresia May

TEMPO.CO, Jakarta - Perseroan Terbatas Sawit Sumbermas Sarana Mas Tbk memperoleh pinjaman 110 juta dolar AS (sekitar Rp1,46 triliun) yang didukung oleh sejumlah lembaga keuangan untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan bisnis perusahaan yang saat ini dalam kondisi baik.

"Langkah pinjaman tersebut telah dilakukan melalui persetujuan komisaris dan direksi," kata Direktur Keuangan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) Harry M. Nadir kepada pers di Jakarta, Selasa, 23 Juni 2015.

Sebelumnya, kata Harry, perusahaan sudah ada pinjaman sebesar Rp1,5 juta. Hak guna usaha akan dijadikan sebagai jaminan dan salah satu bank yang akan memberi pinjaman adalah Bank Mandiri.

Hal tersebut disampaikan usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang menyetujui penjaminan sejumlah aset perseroan untuk mendukung perolehan pinjaman.

Harry mengatakan bahwa pinjaman dana sebesar itu telah dilandasi prinsip kehati-hatian sehingga tidak akan mengganggu operasional perusahaan.

Hal tersebut, kata dia, terbukti dengan pertumbuhan bisnis perseroan pada tahun 2014 mampu membukukan penjualan tidak kurang dari Rp2,8 triliun atau setara dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) periode 2010--2014 sebesar 24 persen.

"Bahkan, pertumbuhan lebih tinggi terlihat pada laba bersih perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp738 miliar yang setara dengan dengan 26 persen CAGR periode sama," katanya.

Dengan kemampuan sebesar itu, lanjut dia, perseroan akan mempertahankan dan meningkatkan kinerja serta melakukan pengembangan usaha untuk mengejar pertumbuhan bisnis yang signifikan, serta memperkuat strukrural permodalan.

Direktur Utama PT SSMS Rimbun Sitomorang mengatakan bahwa perseroan memiliki rencana jangka panjang komprehensif pengembangan industri agrobisnis dan pembudidayaan kelapa sawit terintegrasi dari hulu ke hilir.

Rencana komprehensif tersebut dimulai dari penanaman, pemanenan, pengolahan tandan buah segar (TBS) yang menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO). Juga inti sawit dan minyak inti sawit, sampai pada penjualan, pemasaran, dan pendistribusian produk.

"Kami serius ingin mewujudkan visi kami yakni menjadi perusahaan perkebunan berkelas dunia," katanya.

Dari hasil akuisisi PT Tanjung Sawit Abadi dan PT Sawit Multi Utama pada tanggal 18 Februari 2015, kata dia, perusahaan mencatatkan hasil positif dalam memproduksi TBS yang hingga Mei 2015 mencapai 3987.830 metrik ton (MT) atau naik 12,4 persen dibanding periode sama 2014.

Ia mengatakan bahwa harga CPO dalam beberapa bulan terakhir ini memang tertekan akibat melemahnya rupiah terhadap dolar AS sehingga permintaan tidak terlalu menggembirakan.

"Akan tetapi, kami optimistis dalam semester kedua tahun ini harga akan membaik lagi sehingga bisa kembali ke masa jaya seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Rimbun.

ANTARA

Berita terkait

Mengelola Utang Negara Melalui Pinjaman dan Hibah

22 Oktober 2022

Mengelola Utang Negara Melalui Pinjaman dan Hibah

Pemanfaatan utang negara yang produktif serta sumber pembiayaan yang efisien dan berisiko rendah akan meringankan beban generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Menimbang Modernisasi Alutsista TNI Dengan Anggaran Rp 1,7 Kuadriliun

30 Mei 2021

Menimbang Modernisasi Alutsista TNI Dengan Anggaran Rp 1,7 Kuadriliun

Pemerintah tengah merancang Perpres modernisasi alutsista untuk jangka panjang hingga waktu 25 tahun. Total anggaran mencapai Rp 1.773 triliun.

Baca Selengkapnya

Mengintip Anggaran Alutsista TNI 10 Tahun Terakhir

30 Mei 2021

Mengintip Anggaran Alutsista TNI 10 Tahun Terakhir

Kementerian Pertahanan mengklaim Presiden Jokowi sudah memberi lampu hijau. Pengadaan alutsista TNI bisa didapat lewat pinjaman asing.

Baca Selengkapnya

Beredar Draf Perpres Pengadaan Alutsista, Total Anggaran Disebut Rp1.773 T

30 Mei 2021

Beredar Draf Perpres Pengadaan Alutsista, Total Anggaran Disebut Rp1.773 T

Saat dikonfirmasi, Kemenhan enggan memastikan kebenaran besaran kebutuhan anggaran alutsista bagi TNI di draft Perpres yang beredar.

Baca Selengkapnya

Pengadaan Alutsista, Kemenhan dapat Pinjaman Asing Sampai Rp 100 T

30 Mei 2021

Pengadaan Alutsista, Kemenhan dapat Pinjaman Asing Sampai Rp 100 T

Kemenhan mengatakan sumber dana pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sedang dibahas berasal dari pinjaman luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Pastikan Perpres Pengadaan Alutsista Sudah Libatkan 3 Matra TNI

30 Mei 2021

Kemenhan Pastikan Perpres Pengadaan Alutsista Sudah Libatkan 3 Matra TNI

Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemenhan membantah bila penyusunan Perpres alutsista tak melibatkan TNI sebagai pengguna.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Sebut Presiden Jokowi Sudah Setuju Perpres Pengadaan Alutsista

29 Mei 2021

Kemenhan Sebut Presiden Jokowi Sudah Setuju Perpres Pengadaan Alutsista

Kementerian Pertahanan menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah setuju Perpres pengadaan alutsista dengan skema anggaran pinjaman luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beri Pinjaman 7 Triliun Rupiah, Ini Harapan Jepang Dari Indonesia

21 Oktober 2020

Beri Pinjaman 7 Triliun Rupiah, Ini Harapan Jepang Dari Indonesia

Kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga tidak hanya membahas kerjasama saja, namun juga soal pemberian pinjaman ke Indonesia senilai 50 Miliar Yen.

Baca Selengkapnya

Pemulihan Pascabencana Indonesia, ADB Beri Pinjaman USD 500 Juta

20 November 2018

Pemulihan Pascabencana Indonesia, ADB Beri Pinjaman USD 500 Juta

ADB telah menyetujui pinjaman bantuan darurat senilai US$ 500 juta untuk pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dapat pinjaman dari Jepang, Pembangunan MRT Fase 2 Siap Dimulai

31 Oktober 2018

Dapat pinjaman dari Jepang, Pembangunan MRT Fase 2 Siap Dimulai

Pembangunan jalur MRT fase 2 ini akan mendapat banyak kesilitan karena melewati banyak gedung tua dan Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya