BI: Harga Komoditas Bisa Terkoreksi hingga 14 Persen

Reporter

Senin, 22 Juni 2015 21:47 WIB

Gubernur BI Agus DW Martowardojo, resmikan penerbitan uang NKRI pecahan seratus ribu rupiah di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan Indonesia tak bisa lagi mengandalkan pendapatan dari ekspor komoditas. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pekan lalu, harga komoditas diperkirakan semakin turun.

"Awalnya terkoreksi 11 persen, ternyata dalam RDG terakhir, bisa sampai 14 persen," ujar Agus di Jakarta, Senin, 22 Juni 2015. Karena itu, kata Agus, andalan ekspor Tanah Air akan semakin tertekan.

Menurut Agus, pemerintah sudah harus mencari strategi baru untuk melakukan ekspor dalam bentuk komoditas yang sudah diolah. Perbaikan infrastruktur dan kerja sama transfer teknologi industri pengolahan, kata Agus, akan menjadi solusi jitu untuk mendongkrak pendapatan ekspor. Selain itu, diversifikasi dan lokasi ekspor baru perlu mendapat perhatian.

Untungnya, jatuhnya harga komoditas tersebut belum membahayakan cadangan devisa senilai US$ 110 miliar. Cadangan devisa akan sedikit tertolong oleh tarikan dana segar kerja sama bilateral pemerintah.

"Kita (BI) melihat semester dua harus betul-betul didorong belanja APBN dan APBD," ujar Agus.

Agus menambahkan, belanja negara akan menjadi andalan pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan 5,4 persen. Tak terkecuali pertumbuhan yang didorong konsumsi pemerintah ataupun masyarakat.

Dalam Rapat Dewan Gubernur BI pekan lalu, bank sentral tak hanya mengoreksi prediksi harga komoditas. Pertumbuhan perekonomian juga dikoreksi dari 5,4-5,8 menjadi 5-5,4 persen. Sedangkan suku bunga tetap dipertahankan 7,5 persen untuk menjaga nilai tukar mata uang.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya