Gara-Gara Perang Teluk, Divestasi BUMN Terancam Batal
Reporter
Editor
Jumat, 1 Agustus 2003 10:02 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Program divestasi sejumlah perusahaan milik negara yang direncanakan tahun ini, terancam batal. Penyebabnya, Perang Teluk akan membuat ketidakpastian ekonomi dan berinvestasi. Menurut Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Privatisasi dan Restrukturisasi Mahmuddin Yasin, jika perang itu terjadi maka semua orang tidak akan bisa apa-apa. Para pelaku pasar tidak akan bertransaksi dan berinvestasi, sehingga saham-saham di bursa akan jatuh. Sekarang saja, semua bursa rontok, katanya kepada wartawan, di Jakarta, kemarin. Karenanya, lanjut dia, kepastian berusaha pun akan terancam. Seperti diketahui, dalam semester pertama tahun ini pemerintah merencanakan akan mendivestasi 51 persen kepemilikannya di PT Indofarma Tbk., dengan pola penjualan strategis. Akhir bulan Maret ini, surat undangan ke berbagai calon investor akan segera dikirim. Bank Mandiri juga direncakan akan didivestasikan sebesar 30 persen dengan penawaran saham perdana, melalui bursa. Saat ini peraturan pemerintahnya sedang digodok. Akhir tahun 2003, pemerintah juga telah menjadwalkan divestasi PT Kimia Frama Tbk. dan Perusahaan Gas Negara. Mahmuddin menyatakan, jika terjadi perang pasti proses divestasi yang tengah dijalankan ini akan ditunda. Kalau ada perang, forget it semuanya. Mau jual apa juga, lupakan saja, tandasnya. Dia tidak bisa memprediskikan hingga kapan penundaan divesatsi akan dilakukan. Saya tak bisa prediksikan, kata dia. Menurutnya, jika terjadi perang berarti ada kondisi-kondisi yang sangat signifikan sebagai dampaknya. Setelah itu (perang), kan ada pra-pemulihan. Berapa bulannya saya tidak tahu, tandasnya. Yura Syahrul --- TNR
Berita terkait
Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB
43 menit lalu
Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB
Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.