Pertamina, Menarget Terminal BBM Pulau Sambu Selesai 2016

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 21 Juni 2015 18:55 WIB

Pekerja mengisi tabung gas 12 kg di stasiun pengisian bahan bakar elpiji Patra Trading Plumpang, Jakarta, 27 Mei 2015. Menjelang bulan puasa, Pertamina mempertahankan ketersediaan stok LPG nasional sekitar 19 hari. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menargetkan proyek peningkatan kapasitas terminal bahan bakar minyak di Pulau Sambu, Kepri, senilai 94 juta dolar AS selesai pada Maret 2016.

Dirut Pertamina Dwi Soetjipto dalam siaran pers di Jakarta, Minggu, mengatakan saat ini, pekerjaan peningkatan kapasitas terminal Sambu hingga 300.000 kiloliter BBM yang dikerjakan PT Wijaya Karya Tbk (Wika) masih sesuai target.

Sementara, lanjutnya, proyek penambahan tangki timbun berkapasitas 200.000 kiloliter BBM senilai 62 juta dolar AS di Tanjung Uban, Kepri yang juga dikerjakan Wika bakal selesai tepat waktu pada Juni 2016.

"Kami harapkan Wika selaku pelaksana EPC (engineering, procurement, and constuction/EPC) dapat menuntaskan pekerjaan sesuai waktu yang telah dicanangkan atau jika memungkinkan akan lebih cepat lagi," ujarnya.

Dengan demikian, selama semester pertama 2016, Pertamina memastikan dua proyek terminal BBM di Pulau Sambu dan Tanjung Uban berkapasitas total 500.000 kiloliter senilai 156 juta dolar AS akan selesai tepat waktu.

Pertamina membangun terminal BBM dengan sistem otomatis dilengkapi fasilitas pencampuran solar (high speed diesel/HSD) dan minyak bakar (marine fuel oil/MFO) di Pulau Sambu.

Dengan proyek itu, maka kapasitas terminal Sambu yang telah berdiri sejak 1897 akan meningkat hingga 300.000 kiloliter ditambah dermaga berkapasitas sandar "long range" (LR) 100 ribu DWT.

Sementara, selain terminal bersistem otomatis dan dermaga 100.000 DWT, Tanjung Uban juga dilengkapi fasilitas pencampuran migas yang dapat meningkatkan fleksibilitas pembelian impor produk premium atau HOMC 92 dan nafta.

Dwi menambahkan, jika selesai, maka Sambu akan berfungsi sebagai tempat penampungan sekaligus pencampuran, sehingga dapat mendukung bisnis perdagangan BBM di kawasan Asia Tenggara khususnya produk MFO dan HSD.

Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina Wianda Arindita Pusponegoro menambahkan, ke depan, Pertamina menargetkan kapasitas terminal Sambu mencapai 800.000 kiloliter dengan penguasaan pangsa pasar di Selat Malaka antara 5-10 persen atau naik dari sekarang yang masih di bawah satu persen.

Saat ini, total pasar MFO dan HSD di Selat Malaka mencapai sekitar 45 juta kiloliter per tahun.

"Untuk terminal Tanjung Uban juga akan mengurangi pembelian impor BBM secara spot dan memberikan fleksibilitas impor produk dengan memanfaatkan kelebihan produksi nafta dari kilang," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

Tambah 11 Kapal Tanker, Pertamina International Shipping Targetkan Miliki 130 Armada di 2025

17 Oktober 2023

Tambah 11 Kapal Tanker, Pertamina International Shipping Targetkan Miliki 130 Armada di 2025

PT Pertamina International Shipping (PIS) mencatat penambahan sebanyak 11 armada kapal tanker sejak 2019 hingga September 2023. Hingga 2025, PIS ditargetkan memiliki 130 armada kapal tanker. Penambahan armada kapal tanker dilakukan untuk memperkuat distribusi energi dan ketahanan energi nasional, sekaligus ekspansi perusahaan di pasar global untuk market non captive.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan PLN Sepakat Pasokan LNG untuk Pembangkit Domestik Diprioritaskan

7 Januari 2022

Pertamina dan PLN Sepakat Pasokan LNG untuk Pembangkit Domestik Diprioritaskan

Dalam pertemuan itu, kata Erick, sudah ada sinyal kepastian penyerapan liquefied natural gas (LNG) untuk pembangkit listrik listrik di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kasus Kapal, Bekas Wadirut Pertamina Belum Datangi Kejaksaan

4 Februari 2017

Kasus Kapal, Bekas Wadirut Pertamina Belum Datangi Kejaksaan

Menurut Jaksa Agung M. Prasetyo, pihaknya melakukan koordinasi
dalam penyelidikan ini dengan terukur.

Baca Selengkapnya

Pertamina Pesan Kapal Senilai 200 Juta Dolar AS

21 Januari 2016

Pertamina Pesan Kapal Senilai 200 Juta Dolar AS

PT Pertamina (Persero) memesan delapan unit kapal general purpose (GP) berbobot mati 17.500 deadweight tonnage (DWT)

Baca Selengkapnya

PT PAL Serahkan Kapal Tanker Pesanan Pertamina

19 Maret 2015

PT PAL Serahkan Kapal Tanker Pesanan Pertamina

Nilai kontrak pembangunan kapal Pangkalan Brandan mencapai 24 juta dolar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Pantau Air Laut Setelah Tanker Terbakar  

27 Januari 2014

Pemerintah Pantau Air Laut Setelah Tanker Terbakar  

Tim bertugas memeriksa dan meneliti air laut di sekitar wilayah terbakarnya kapal.

Baca Selengkapnya

Pertamina Pesan Belasan Tanker Baru

1 Oktober 2013

Pertamina Pesan Belasan Tanker Baru

"Saya berharap penyelesaian kapal-kapal Pertamina lebih tepat waktu, tidak molor-molor."

Baca Selengkapnya

Pertamina Tambah Dua Tanker BBM Bikinan Surabaya

1 Oktober 2013

Pertamina Tambah Dua Tanker BBM Bikinan Surabaya

Dua unit kapal yang diserahterimakan ini masuk dalam rencana 12 kapal yang saat ini masih tahap pengerjaan di beberapa perusahaan galangan kapal.

Baca Selengkapnya

Pertamina Ingin Tambah Kapal Milik Sendiri  

13 September 2013

Pertamina Ingin Tambah Kapal Milik Sendiri  

Pertamina menargetkan dapat menggunakan kapal sendiri sebanyak 50 persen dari jumlah kapal yang digunakan pada 2015.

Baca Selengkapnya

Pertamina Tambah Armada Kapal Tanker

28 Februari 2013

Pertamina Tambah Armada Kapal Tanker

Kapal Matindok menjadikan kapal ini sebagai kapal milik ke-55 Pertamina dari total 185 kapal yang dioperasikan.

Baca Selengkapnya