Indeks Nasdaq Melonjak 68,07 Poin Capai Rekor Tertinggi

Reporter

Jumat, 19 Juni 2015 22:00 WIB

fastcompany.com

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Nasdaq melonjak ke rekor tertinggi baru pada Kamis (Jumat pagi WIB, 19 Juni 2015), dengan mudah melampaui rekor tertinggi sebelumnya dalam reli luas yang menahan tanda-tanda bahwa gagal bayar (default) utang Yunani bisa bergerak menjadi lebih dekat.

Indeks Komposit Nasdaq melonjak 68,07 poin (1,34 persen) menjadi ditutup pada 5.132,95, lebih dari 25 poin di atas rekor penutupan 27 Mei.

Nasdaq juga menetapkan rekor intra-hari baru 5.143,32, sekitar 11 poin lebih dari rekor tertinggi sebelumnya pada Maret 2000, sesaat sebelum kejatuhan dotcom.

Dow Jones Industrial Average meningkat 180,10 poin (1,00 persen) menjadi berakhir di 18.115,84, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 naik 20,80 poin (0,99 persen) menjadi ditutup pada 2.121,24.

Para analis mengaitkan reli terutama pada pengumuman kebijakan Federal Reserve pada Rabu dan janji dari Kepala Federal Reserve Janet Yellen bahwa bank sentral Amerika Serikat akan menaikkan suku bunga dari tingkat mendekati nol secara bertahap.

"Fakta utamanya adalah bahwa The Fed akan bergerak lebih lambat daripada yang mereka katakan sebelumnya," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial.

Lonjakan terjadi meskipun ada peringatan dari Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis bahwa "sebuah kecelakaan" dalam sengketa sengit antara Yunani dan para kreditornya, Uni Eropa-Dana Moneter Internasional (IMF), dalam pembukaan dana talangan tunai penting untuk Athena adalah gambaran yang "sangat berbahaya."

Hal itu terjadi karena Ketua IMF Christine Lagarde mengatakan kemajuan dalam negosiasi dengan Yunani memerlukan "orang dewasa di dalam ruangan", sebuah sindiran keras kepada para pejabat Yunani.

Low mengatakan dia "sedikit terkejut" pasar mengabaikan respons terhadap Yunani.

"Mungkin kita sepenuhnya menghargakan dalam Yunani meninggalkan euro," katanya seperti dilansir kantor berita AFP.

Saham-saham teknologi besar membukukan keuntungan termasuk Apple yang naik 0,5 persen, Amazon yang bertambah 2,7 persen dan Google yang menguat 1,4 persen.

Saham biotek juga menguat dengan saham Celgene melonjak 4,2 persen dan Biogen naik 2,7 persen.

BioMarin Pharmaceutical nilai sahamnya melonjak 12,2 persen setelah merilis hasil klinis positif obat Vosoritide-nya.

Fitbit, perusahaan yang dikenal dengan perangkat untuk promosi gaya hidup sehat, sahamnya melonjak 48 persen menjadi 29,68 dolar AS setelah penawaran umum perdana terbesar untuk sektor teknologi tahun ini.

Penawaran umum perdana saham perusahaan itu pada 20 dolar AS per saham menghimpun 732 juta dolar AS. Nilai pasar untuk Fitbit sekitar empat miliar dolar AS berdasarkan penawaran perdana saham itu.

Tetapi perusahaan perangkat lunak dan raksasa jaringan Oracle turun 4,8 persen setelah melaporkan laba bersih kuartal yang berakhir 31 Mei sebesar 78 sen per saham, sembilan sen di bawah ekspektasi analis. Perusahaan itu mengatakan hasil itu rusak akibat dolar AS yang kuat.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,34 persen dari 2,32 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,13 persen dari 3,09 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.


ANTARA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

14 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

14 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya