TEMPO.CO, Jakarta - PT Saka Energi Indonesia berminat masuk Blok Sanga-sanga di Kalimantan Timur yang akan habis kontrak pada 2018.
I.G.N. Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk tersebut berminat masuk di Blok Sanga-sanga yang dioperatori Vico Indonesia hingga 2018.
Menurutnya, minat Saka Energi di Blok Sanga-sanga sangat wajar untuk mendukung bisnis induk usaha. "Namanya perusahaan gas, masuk ke hulu pasti berminat," katanya di Jakarta, Selasa Malam, 16 Juni 2015.
Sebagai salah satu Komisaris PGN, Wiratmaja juga mendorong agar badan usaha milik negara (BUMN) tersebut masuk di Blok Sanga-sanga agar PGN semakin kuat. Dia menjelaskan hingga kini belum ada pertemuan antara Saka dengan Vico untuk membicarakan masuknya Saka ke WK Sanga-sanga.
Sementara itu, General Manager PT Saka Energi South Sesulu Tumbur Parlindungan menyatakan belum ada pembicaraan internal mengenai ketertarikan perusahaan di Blok Sanga-sanga. "Kita belum pernah ada pembicaraan mengenai ini," jelasnya kepada Bisnis.com.
Di sisi lain, Pertamina juga telah mengajukan minat mengelola Wilayah Kerja Sanga-sanga. Perusahaan pelat merah itu telah mengajukan surat kepada pemerintah untuk mengelola Blok Sanga-sanga di Kalimantan Timur.
Jika kedua perusahaan pelat merah tersebut sama-sama mengajukan minat, tegasnya, pemerintah akan memprioritaskan Pertamina. Alasannya, regulasi memprioritaskan Pertamina sebagai operator blok migas yang masa kontraknya telah habis. "Regulasinya kan Pertamina, eksisting kontraktor atau kerja sama antara Pertamina dengan kontraktor saat ini," tambahnya.
Karena itu, dia mensyaratkan agar Saka Energi bekerja sama dengan Pertamina atau Vico Indonesia jika ingin masuk di Blok Sanga-sanga. Sementara itu, Vico yang menjadi operator saat ini belum mengajukan perpanjangan kontrak blok migas yang berproduksi sebanyak 16.733,23 barel setara minyak per hari (mboepd).
Berdekatan dengan wilayah kerja migas konvensional Sanga-sanga, terdapat wilayah kerja coal bed methane (CBM). Namun, wilayah kerja CBM belum akan habis dalam waktu dekat.
Blok Sanga-sanga dikelola Vico yang dimiliki sahamnya oleh BP East Kalimantan 26,25%, Lasmu Sanga-sanga 26,25%, Virginia Indonesia Co Llc 7,5%, OPICOIL 20%, Universe Gas and Oil Company 4,375%, dan Virginia International Co Llc 15,625%. Cadangan minyak diperkirakan masih 13.232 million stock tank barrel (mtsb) dan gas 448,96 billion standard cubic feet (bscf).
BISNIS
Berita terkait
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?
18 jam lalu
PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.
Baca SelengkapnyaFreeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi
2 hari lalu
Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
3 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
6 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
10 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaHarga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik
11 hari lalu
Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024
11 hari lalu
PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
11 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
14 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
17 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca Selengkapnya