TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan bankir berharap suku bunga acuan Bank Indonesia bisa diturunkan mengingat likuiditas di pasar yang mulai longgar.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi menilai saat ini likuiditas di pasar masih besar. Kendati demikian, menurut Glen, suku bunga acuan masih tinggi. “Ekspektasinya, suku bunga turun ,” ujar Glen lewat pesan pendek, Rabu, 17 Juni 2015.
Senada, Direktur Utama PT Bank Windu Kentjana International Tbk Luianto Sudarmana menuturkan pihaknya pun berharap suku bunga acuan Bank Indonesia bisa turun. “Harusnya bisa turun, sehingga bunga kredit bisa turun,” kata Luianto.
Namun, Luianto juga mengungkapkan, dalam kondisi apa pun, bank tetap akan beradaptasi. Apabila BI Rate berpeluang naik, bankir harus dapat menyesuaikan bisnisnya.
Sementara itu, analis Morgan Stanley, Deyi Tan, Arthur J. Carvalho, Zhixiang Su, Ju Yu Lee, dan Thiago D. Machado mengatakan BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuannya melihat kondisi makroekonomi yang mulai terjaga.
“Kami melihat BI Rate memiliki peluang turun sebesar 50-75 basis point ,” kata mereka dalam laporan riset.
BISNIS.COM
Berita terkait
Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga
1 jam lalu
Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
6 jam lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaLagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS
2 hari lalu
Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaBNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga
2 hari lalu
PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.
Baca SelengkapnyaBNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024
2 hari lalu
Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.
Baca SelengkapnyaSuku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
2 hari lalu
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
6 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.
Baca SelengkapnyaEkonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025
6 hari lalu
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.
Baca SelengkapnyaSetelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat
6 hari lalu
Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan
6 hari lalu
BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.
Baca Selengkapnya