Ekspansi Bisnis, Bank Andalkan Dana Asing

Reporter

Kamis, 18 Juni 2015 11:45 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah bank berencana menggunakan pinjaman luar negeri untuk mendanai ekspansi bisnis tahun ini.


Ongki Wanadjati Dana, Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, mengatakan perseroan telah mendapat komitmen pinjaman dari pemegang saham pada akhir 2014 lalu.


"Stand by loan dari induk bukan hanya untuk pertumbuhan, tapi juga supaya biaya dana bisa lebih murah," ujarnya seperti dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Kamis 18 Juni 2015.


Sebagaimana diketahui, komitmen pinjaman yang diperoleh BTPN mencapai US$500 juta atau Rp6,5 triliun (kurs Rp13.000). Jumlah ini berasal dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebanyak US$325 juta dan International Finance Corporation (IFC) sebesar US$175 juta. Fasilitas ini bertenor 5 tahun dengan jangka waktu penarikan 6 bulan hingga 3 tahun.


Ongki menjelaskan BTPN akan menarik fasilitas pinjaman tersebut setelah mendapat izin bank devisa dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, jumlah penarikan pinjaman akan disesuaikan dengan kebutuhan perseroan dan ketersediaan fasilitas lingdung nilai atau hedging. "Tahun-tahun perama akan lebih banyak untuk pendanaan dulu," ujarnya.


Advertising
Advertising

Di sisi lain, BTPN berencana memangkas target pertumbuhan kredit sebesar 1%-2% dari target semula sebesar 15%. "Dari segi pertumbuhan, kemungkinan ada revisi ke bawah. Kalau ada sedikit perlambatan ekonomi, kami harus lebih realistis," ujarnya.


PT Bank Internasional Indonesia Tbk juga akan menggunakan pinjaman luar negeri untuk menumbuhkan unit usaha syariahnya. Taswin Zakaria, Presiden Direktur BII, mengatakan perseroan telah mendapat komitmen pinjaman dari induk, Malayan Banking Bhd (Maybank) sebesar US$300 juta atau sekitar Rp3,9 triliun. "Sudah dapat approval , tapi belum ditarik," ujarnya.



Hingga akhir tahun, BII memproyeksi pertumbuhan pembiayaan syariah bisa mencapai dua kali lipat atau 100%. Hingga Maret 2015, pertumbuhan pembiayaan syariah BII mencapai Rp7,42 triliun atau tumbuh 116%.



Berdasarkan data Bank Indonesia, secara umum, jumlah pinjaman luar negeri perbankan per Maret 2015 mencapai US$31,34 miliar atua tumbuh 10,8%. Jumlah pinjaman ini didominasi oleh bank swasta yang memiliki porsi hingga 89,3%.



BISNIS.COM

Berita terkait

Mengelola Utang Negara Melalui Pinjaman dan Hibah

22 Oktober 2022

Mengelola Utang Negara Melalui Pinjaman dan Hibah

Pemanfaatan utang negara yang produktif serta sumber pembiayaan yang efisien dan berisiko rendah akan meringankan beban generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Menimbang Modernisasi Alutsista TNI Dengan Anggaran Rp 1,7 Kuadriliun

30 Mei 2021

Menimbang Modernisasi Alutsista TNI Dengan Anggaran Rp 1,7 Kuadriliun

Pemerintah tengah merancang Perpres modernisasi alutsista untuk jangka panjang hingga waktu 25 tahun. Total anggaran mencapai Rp 1.773 triliun.

Baca Selengkapnya

Mengintip Anggaran Alutsista TNI 10 Tahun Terakhir

30 Mei 2021

Mengintip Anggaran Alutsista TNI 10 Tahun Terakhir

Kementerian Pertahanan mengklaim Presiden Jokowi sudah memberi lampu hijau. Pengadaan alutsista TNI bisa didapat lewat pinjaman asing.

Baca Selengkapnya

Beredar Draf Perpres Pengadaan Alutsista, Total Anggaran Disebut Rp1.773 T

30 Mei 2021

Beredar Draf Perpres Pengadaan Alutsista, Total Anggaran Disebut Rp1.773 T

Saat dikonfirmasi, Kemenhan enggan memastikan kebenaran besaran kebutuhan anggaran alutsista bagi TNI di draft Perpres yang beredar.

Baca Selengkapnya

Pengadaan Alutsista, Kemenhan dapat Pinjaman Asing Sampai Rp 100 T

30 Mei 2021

Pengadaan Alutsista, Kemenhan dapat Pinjaman Asing Sampai Rp 100 T

Kemenhan mengatakan sumber dana pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sedang dibahas berasal dari pinjaman luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Pastikan Perpres Pengadaan Alutsista Sudah Libatkan 3 Matra TNI

30 Mei 2021

Kemenhan Pastikan Perpres Pengadaan Alutsista Sudah Libatkan 3 Matra TNI

Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemenhan membantah bila penyusunan Perpres alutsista tak melibatkan TNI sebagai pengguna.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Sebut Presiden Jokowi Sudah Setuju Perpres Pengadaan Alutsista

29 Mei 2021

Kemenhan Sebut Presiden Jokowi Sudah Setuju Perpres Pengadaan Alutsista

Kementerian Pertahanan menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah setuju Perpres pengadaan alutsista dengan skema anggaran pinjaman luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beri Pinjaman 7 Triliun Rupiah, Ini Harapan Jepang Dari Indonesia

21 Oktober 2020

Beri Pinjaman 7 Triliun Rupiah, Ini Harapan Jepang Dari Indonesia

Kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga tidak hanya membahas kerjasama saja, namun juga soal pemberian pinjaman ke Indonesia senilai 50 Miliar Yen.

Baca Selengkapnya

Pemulihan Pascabencana Indonesia, ADB Beri Pinjaman USD 500 Juta

20 November 2018

Pemulihan Pascabencana Indonesia, ADB Beri Pinjaman USD 500 Juta

ADB telah menyetujui pinjaman bantuan darurat senilai US$ 500 juta untuk pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dapat pinjaman dari Jepang, Pembangunan MRT Fase 2 Siap Dimulai

31 Oktober 2018

Dapat pinjaman dari Jepang, Pembangunan MRT Fase 2 Siap Dimulai

Pembangunan jalur MRT fase 2 ini akan mendapat banyak kesilitan karena melewati banyak gedung tua dan Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya