Ekskavator melakukan bongkar muat batu bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 22 April 2015. Penerimaan negara bukan pajak sektor mineral dan batubara pada kuartal I/2015 mencapai Rp8,7 triliun atau naik 45% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp6 triliun. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO,Jakarta - PT ABM Investama Tbk mengincar pendapatan US$ 1,5-2 miliar pada 2020 seiring dengan berbagai ekspansinya di luar bisnis batu bara. Perseroan itu menyatakan berencana membangun sejumlah power plant dengan total kapasitas 1.000-1.500 MW dalam lima tahun ke depan. Dari angka itu, sekitar 50 MW diharapkan berasal dari minihidro.
ABM Investama (ABMM) juga bakal mengembangkan bisnis logistik yang berfokus pada pasar retail, tidak hanya melayani pertambangan seperti saat ini. Ekspansi tersebut diharapkan dapat mulai berjalan tahun depan. Pesatnya pertumbuhan pasar logistik retail menjadi penarik utama masuknya ABMM ke bisnis ini.
Presiden Direktur ABMM Andi Djajanegara menyebutkan, dengan segala ekspansi itu, pihaknya mengincar pemasukan US$ 1,5-2 miliar pada 2020. “Dengan catatan, semua strategi kami berjalan,” ujarnya, Selasa, 16 Juni 2015. Tahun lalu, ABMM meraup pendapatan US$ 740 juta. Pada 2015, ABMM menargetkan pertumbuhan pendapatan 10-15 persen.
Suramnya sektor batu bara turut menjadi penyebab dipangkasnya anggaran belanja modal ABMM tahun ini. Awalnya ABMM menyiapkan US$ 300 juta, tapi kemudian menurunkannya menjadi US$ 200 juta. Capital expenditure tersebut sebagian besar digunakan untuk ekspansi anak usaha kontraktor pertambangan, yang dijalankan oleh PT Cipta Kridatama.
Kendati belanja modal diturunkan, produksi batu bara perseroan tersebut ditargetkan 6,5-7 juta ton atau lebih sedikit lebih besar daripada realisasi 2014 yang sebanyak 6 juta ton.
Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung
11 hari lalu
Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung
Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.