TEMPO.CO, Jakarta - Selama sepekan terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami tekanan. Gelagat itu rupanya masih berlanjut pada perdagangan sepanjang Senin, 15 Juni 2015.
Pada pembukaan perdagangan Senin pagi, IHSG Bursa Efek Indonesia melemah 10,60 poin atau 0,21 persen menjadi 4.925,21. Kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 pun ikut bergerak turun 2,70 poin (0,32 persen) menjadi 843,35.
Memasuki penutupan, IHSG ternyata terpuruk cukup tajam sebesar 98,02 poin atau 1,99 persen menjadi 4.837,79. Indeks LQ45 pun ikut turun 20,94 poin atau 2,48 persen menjadi 825,11.
Analis pasar saham William Surya Wijaya menilai, kendati indeks mengalami tekanan, ada modal yang masuk (capital inflow). "Ini menunjukkan bahwa IHSG berpotensi kembali naik," kata William dalam pesan pendek yang diterima Tempo, Senin, 15 Juni 2015. Ia memprediksi indeks terendah akan berada di level 4821.
Sedangkan target potensi kenaikan, dia melanjutkan, akan bergerak di level 5.002. Menurut William, bagi investor, kondisi ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan akumulasi pembelian.
William mengatakan pembelian cukup baik dengan target capital gain untuk jangka menengah maupun panjang. "Lebih baik berpikir investasi dengan time frame jangka menengah dibanding jangka pendek," kata analis dari PT Asjaya Indosurya Securities itu.
Perdagangan kemarin mencatat frekuensi 197.732 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,16 miliar lembar senilai Rp2,96 triliun. Hanya 52 saham yang harganya naik. Sedangkan harga 247 saham turun, dan 81 saham harganya tetap.
Di bursa regional, indeks bursa Hong Kong Hang Seng melemah 418,73 poin (1,53 persen) ke level 26.861,81, indeks Nikkei turun 19,29 poin (0,09 persen) ke level 20.387,79, dan indeks Straits Times melemah 31,98 poin (0,94 persen) ke posisi 3.322,25.
ADITYA BUDIMAN | ANTARA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
9 jam lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
3 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
7 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaHarga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik
7 hari lalu
Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024
7 hari lalu
PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
8 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
10 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
14 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?
14 hari lalu
Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?
Baca SelengkapnyaTimur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI
14 hari lalu
OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.
Baca Selengkapnya