Tol Cikopo-Palimanan Kurangi 40 Persen Kemacetan Arus Mudik
Editor
Rully Widayati
Senin, 15 Juni 2015 10:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemudik Lebaran tahun ini kiranya boleh bernapas lega setelah akhir pekan lalu Presiden Joko Widodo secara resmi membuka jalan tol terpanjang di Indonesia saat ini, yakni Cikopo—Palimanan sepanjang 116,75 kilometer di Jawa Barat.
Masalah kemacetan parah saat mudik yang selama ini memudarkan sukacita Lebaran boleh diharapkan sebagian akan mulai teratasi. Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa bukan lagi satu-satunya pilihan.
Jalan tol yang dikelola oleh PT Lintas Marga Sedaya dan terletak sekitar 72 km dari Jakarta itu menghubungkan dua ruas jalan tol yang selama ini terputus, yaitu jalan tol Jakarta—Cikampek di sebelah barat dan Palimanan—Kanci di sebelah timur. Selepas Kanci, pemudik Jakarta tahun ini dapat tetap melaju di jalan tol hingga Pejagan.
Namun jika Anda mengendarai sedan atau kendaraan Golongan I lainnya, siapkan uang Rp 96.000 untuk menggunakan seluruh ruas jalan tersebut.
Pasalnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono akhir pekan lalu telah mengumumkan bahwa tarif jalan tol itu Rp 823 per kilometer bagi kendaraan golongan I.
Menurut dia, dengan kualitas jalan yang sangat baik dan jarak tempuh 40 km lebih singkat bila dibandingkan dengan jalur Pantura yang sejajar, estimasi waktu tempuh jalan tol ini sekitar satu hingga 1,5 jam.
Basuki mengatakan menurut perhitungan Korlantas Polri, jalur tol ini dapat mengurangi kepadatan di jalur Pantura minimal 40 persen.
“Pengendara minimal bisa menghemat waktu tempuh selama dua jam dan itu masih ditambah lagi kenyamanan dan keamanan berkendara yang lebih terjamin,” katanya.
Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Arriyanto mengatakan sepanjang tol ini pengelola telah menyiapkan delapan area untuk beristirahat, atau rest area, untuk melayani pemudik, atau sekitar satu rest area di setiap 13 km. Empat di antaranya bertipe besar dan dilengkapi SPBU, musala, dan pusat jajan.
“Kami mengakomodasi pengusaha dari Pantura untuk mengisi outlet yang ada, sehingga dapat mengurangi dampak sosial dari kehadiran tol ini bagi mereka,” katanya.
Hudaya menjelaskan sepajang jalan tol tersebut ada tujuh simpang susun, yakni di Cikopo, Kalijati, Subang, Cikedung, Kertajati, Sumberjaya, dan Palimanan.
Untuk mengantisipasi kepadatan di gerbang tol saat mudik Lebaran, pihaknya akan mengoperasikan 12 dari 14 gardu bagi kendaraan dari arah Jakarta menuju Cikopo.
“Kami berkoordinasi juga dengan Dinas Perhubungan dan Korlantas untuk rekayasa lalu lintas nanti di titik-titik yang akan menjadi simpul kemacetan,” katanya.
Saat meresmikan jalan tol tersebut, Presiden Joko Widodo memberi apresiasi bagi manajemen pelaksana yang berhasil mencapai target penyelesaian yang ditetapkan pemerintah.
Meski begitu, Jokowi sangat menyayangkan lamanya proses pembebasan lahan yang akhirnya menunda kabar baik terselesaikannya jalan tol tersebut.
Pada kesempatan itu, Jokowi mendesak Menteri PUPR dan juga Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN untuk mengatasi masalah-masalah yang menghambat, baik terhadap realisasi pembangunan infrastruktur, maupun terhadap minat investasi pada proyek infrastruktur.
“Hati-hati mengenai regulasi yang ada. Kalau perlu dirombak total ya, dirombak total,” katanya.
Bila semua masalah ini terselesaikan, tentunya jalan tol Trans-Jawa, di mana ruas Cikopo-Palimanan menjadi bagiannya, akan ikut terbangun.