Inflasi Bisa Ditekan Saat Ramadan, CORE: Ini Caranya

Reporter

Senin, 15 Juni 2015 05:24 WIB

Seorang pedagang menata bahan makanan jualannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/1). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO , Jakarta:Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia meminta pemerintah agar menjaga stabilitas harga pangan memasuki Ramadan. Direktur Penelitian CORE Mohammad Faisal menyebutkan ada empat cara untuk menekan kecenderungan kenaikan inflasi yang kerap terjadi setiap tahun.
"Pertama pemerintah mesti meningkatkan pasokan, terutama untuk komoditas-komoditas yang mengalami kenaikan harga paling tinggi," kata Mohammad dalam rilis yang diterima Tempo, Minggu, 14 Juni 2015.

Mohammad mengatakan pemerintah dan Bulog mestinya bisa mengambil peran ini. Alasannya, semakin tinggi stok yang dimiliki pemerintah, kecenderungan swasta untuk menimbun akan mengecil. Mohammad mengambil contoh negara-negara di Eropa yang punya dana subsidi khusus untuk mengendalikan harga pangan.

Kedua agar proses menambah pasokan berjalan mulus, pemerintah mesti mengawasi dan bersikap terbuka mengenai data-data pangan. "Harus ada data terpadu antar lembaga agar bisa jadi acuan," ucap Mohammad. Menurut dia, data yang tidak akurat jadi salah satu pemicu tidak stabilnya pasokan.

Berikutnya, pemerintah dinilai perlu mengeluarkan regulasi yang mengatur penyimpanan yang dilakukan swasta. Bila perlu ada registrasi dan kewenangan pemerintah membeli stok untuk mengendalikan harga. "Singapura sudah melakukan itu," ucap Mohammad.

Lebih lanjut, Indonesia bisa berkaca kepada Malaysia yang dinilai cukup sukses menjaga inflasi di sektor pangan. Mohammad berkata harga pangan bisa terkendali karena ada Price Control and Anti Profiteering Act 2011 yang mengatur tentang mekanisme pengendalian harga dan larangan praktek spekulasi yang dilakukan oleh pedagang. Tercatat selama 2012-2014, rata-rata inflasi makanan di Malaysia sebesar 3,2 persen. Sedangkan Indonesia selama periode yang sama mencapai 8,2 persen.

"Indonesia punya Undang-undang No 7 tahun 2014 tentang perdagangan tapi tidak bisa jadi acuan untuk kendalikan harga pangan yang bersifat musiman, seperti Ramadan dan hari raya," kata Mohammad. Peraturan itu juga tidak mengatur praktek spekulasi atau penimbunan barang.

Keempat, pemerintah mesti menguatkan peran Bulog. Idealnya, lanjut Mohammad, Bulog tidak dijadikan lembaga mencari untung agar intervensi pasar bisa berjalan. "Kalau semua strategi ini jalan, inflasi volatile food yang sering jadi pemicu inflasi di Indonesia khususnya saat Ramadan, dapat ditekan," ucap Mohammad.

ADITYA BUDIMAN


Berita terkait

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

24 April 2017

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

Warga Muhammadiyah dan umat Islam se-Indonesia, kata dia, akan memulai salat tarawih pada Jumat malam 26 Mei 2017 mendatang.

Baca Selengkapnya

Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

11 April 2017

Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

Gubernur DKI menjelaskan, pasokan beras, telor, minyak, daging, dan cabai aman menjelang Ramadan.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

16 Maret 2017

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1438 Hijriah/2017 Masehi jatuh pada 27 Mei.

Baca Selengkapnya

Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

21 Juli 2016

Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

Momentum Ramadan berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Group Balikpapan, tercatat penyaluran pinjaman meningkat 20% dibanding.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

13 Juli 2016

Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

Ini merupakan perayaan kultural masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

13 Juli 2016

Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

Sebelum menjatuhkan sanksi tegas, Badan Kepegawaian Riau bakal melakukan verifikasi terlebih dulu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

12 Juli 2016

Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

Jumlah kursi mencakup kereta reguler, kereta tambahan, dan kereta yang disediakan dalam kondisi fluktuatif.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

11 Juli 2016

Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

Hotel-hotel di Bandung tak terisi penuh selama libur lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

11 Juli 2016

Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, laut, kereta api, serta angkutan umum jalan raya.

Baca Selengkapnya

Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

11 Juli 2016

Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

Depok menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke kota tersebut.

Baca Selengkapnya