Fitra: BUMN Boros, Cuma Penerima Subsidi  

Reporter

Editor

Kurniawan

Minggu, 14 Juni 2015 08:56 WIB

Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Medan Merdeka Selatan. Jakarta, 2 Oktober 2010. Dok.TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH.

TEMPO.CO, Jakarta - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mempertanyakan penambahan penyertaan modal negara (PMN) dan berkurangnya target dividen badan usaha milik negara dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2015. Koordinator Bidang Advokasi dan Investigasi Fitra, Apung Widadi, mengatakan uang negara banyak yang ditanamkan di BUMN, tapi setiap tahun menunggak dividen.

"Peran BUMN sebagai penopang ekonomi nasional dialihkan menjadi sekadar penerima subsidi tanpa balasan yang sesuai," ucap Apung dalam siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu, 13 Juni 2015.

Pernyataan Fitra ini menanggapi audit terbaru Badan Pemeriksa Keuangan dalam laporan kinerja pemerintah pusat 2014. Dalam LKPP tersebut ditemukan beberapa catatan terkait dengan pengelolaan BUMN yang belum maksimal, yakni:

Investasi BUMN

1. Jumlah investasi permanen PMN per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing Rp 940 triliun lebih dan Rp 844 triliun lebih merupakan nilai PMN pada BUMN, non-BUMN, lembaga keuangan internasional, badan usaha lain.

2. Nilai PMN pada BUMN 31 Desember 2014 tersebut termasuk bantuan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya pada 14 BUMN dengan nilai Rp 58 triliun lebih.

3. Pada APBNP 2015 ditambah PMN Rp 68 triliun.

Realisasi Penerimaan Negara

1. Realisasi bagian pemerintah atas laba BUMN tahun 2014 sebesar Rp 40 triliun lebih.

2. Piutang dari BUMN pada 2014 sebesar Rp 4 triliun lebih dan 2013 sebesar Rp 4,6 triliun lebih.

3. Hingga 2013, total penerimaan tak tertagih dividen sebesar Rp 500,9 triliun atau sepertiga APBN.

Menurut Apung, borosnya pengelolaan keuangan BUMN terkait dengan tiga jenis pimpinannya, yang terdiri atas politikus, praktisi, dan titipan pengusaha. Dia menuturkan hal tersebut dapat memperkuat bahwa selama ini BUMN belum dapat terlepas sebagai sapi perah politik dan bisnis.

“Bayangkan, jika BUMN maksimal, Indonesia tidak perlu lagi menambah utang dari asing senilai Rp 115 triliun per tahun untuk menutup defisit Rp 222 triliun pada APBNP 2015 ini,” ujarnya.

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

5 Februari 2024

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity

Baca Selengkapnya

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

22 Mei 2023

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik

Baca Selengkapnya

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

16 Maret 2023

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.

Baca Selengkapnya

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

12 Februari 2023

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

6 Februari 2023

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital

Baca Selengkapnya

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

6 Februari 2023

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

22 Januari 2023

Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.

Baca Selengkapnya

Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

10 Januari 2023

Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.

Baca Selengkapnya

Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

3 Januari 2023

Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.

Baca Selengkapnya

Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

13 Oktober 2022

Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

Sempat anjlok hingga Rp 3.760 per lembar saham pada Mei, kini saham Bank Mandiri menguat jadi Rp 9.600.

Baca Selengkapnya