Rahasia Kenikmatan Kopi Gunung Kelir: Pupuk Organik

Reporter

Selasa, 9 Juni 2015 19:04 WIB

Ilustrasi Kopi. ericcressey.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kopi robusta Gunung Kelir menjadi salah satu unggulan Jawa Tengah karena memiliki rasa yang enak, kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Semarang Wigati Sunu.

"Rasa kopi yang enak ini salah satunya merupakan dampak positif dari peralihan penggunaan pupuk dari kimia ke pupuk organik," katanya di Semarang, Selasa, 9 Juni 2015.

Pihaknya optimis, dengan cita rasa yang dimilikinya, kopi Gunung Keli ini akan mampu bersaing di pasar internasional. Bahkan, diakuinya, sudah banyak eksportir yang tertarik untuk menjual kopi tersebut.

"Memang saat ini sudah ada beberapa eksportir kopi dari Indonesia yang menyalurkan kopi Gunung Kelir ke sejumlah negara di antaranya ke Korea dan Jepang," katanya.

Sementara itu, untuk terus meningkatkan volume panen, pihaknya terus mengarahkan para petani agar merawat tanaman kopi lebih baik lagi.

"Salah satunya dengan mengganti pupuk, dan sejauh ini ternyata sangat berdampak di cita rasa kopi. Apalagi dari sisi persediaan, pupuk organik lebih mudah diperoleh," katanya.

Meski demikian, pihaknya tetap memberikan pembinaan kepada para petani kopi agar memiliki keahlian yang lebih baik dalam merawat dan mengelola hasil panen kopi.

Dalam hal ini, pihaknya menggandeng sejumlah pihak yang sudah hafal dengan karakteristik komoditas kopi. Dengan begitu, pihaknya berharap produktivitas dapat meningkat minimal 10 persen setiap tahunnya.

"Saat ini, luas lahan untuk kopi Gunung Kelir mencapai 3.500 hektar, sedangkan volume panen mencapai 600 ton/tahun. Harapannya ini dapat meningkat seiring dengan semakin baiknya pengelolaan pascapanen yang dilakukan oleh para petani," katanya


ANTARA

Berita terkait

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

1 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

34 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

48 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

58 hari lalu

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluas 500 ribu hektare.

Baca Selengkapnya

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

20 Januari 2024

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

Angka letusan konflik yang terjadi di era Jokowi, menurut KPA, mengalami kenaikan dua kali lipat (100 %) dibanding satu dekade pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

15 Januari 2024

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 241 konflik agraria sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

11 Januari 2024

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

Anies menyebut, sektor agromaritm dapat menurunkan angka pengangguran hingga 44 persen.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

11 Januari 2024

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

Memanfaatkan tanah milik negara untuk kepentingan bisnis tertentu dibolehkan. Mengajukan HGU biasanya untuk tanah yang luas dalam waktu panjang.

Baca Selengkapnya

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

8 Desember 2023

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

Pelepasan ekspor hari ini turut membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya