Menteri Perhubungan Ignasius Jonan diruang kerja ketua DPD Irman Gusman, di Gedung Nusantara III lantai 8, Senayan, Jakarta, 15 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Surabaya - Bandar udara perintis di Pulau Bawean belum dapat beroperasi sekitar Idul Fitri 2015. Bandara yang terletak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu masih memerlukan penyempurnaan. "Bawean akan disempurnakan dulu tahun ini baru dioperasikan," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan seusai menjadi pembicara Konferensi Akuntansi Internasional Airlangga di Hotel Bumi, Surabaya, Rabu, 3 Juni 2015.
Beberapa penyempurnaan yang harus dilakukan di antaranya peralatan navigasi dan perpanjangan landasan pacu. Kekurangan pada landasan pacu Bandara Bawean itu menjadi salah satu faktor belum keluarnya izin operasional dari Kementerian Perhubungan.
Ditemui secara terpisah, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengakui sejumlah kekurangan itu. Namun dia menyatakan kekurangan itu hanya perkara teknis. "Tinggal persoalan teknis saja, semua peralatan sudah lengkap.” Menteri, ucap Soekarwo, sedang menghitung pesawat apa saja yang akan terbang ke Bawean. “Jangan sampai bandara itu sepi, tidak berfungsi."
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi menuturkan Bandara Bawean terancam belum beroperasi saat musim arus mudik 2015. Penyebabnya ialah hasil verifikasi dari pemerintah pusat belum turun.
Salah satu maskapai yang melayani rute Surabaya-Bawean dan sebaliknya adalah Susi Air, yang akan menyediakan pesawat jenis Grand Caravan. Pesawat itu akan terbang dua kali dalam sepekan.