Newmont Nusa Tenggara Jadi Motor Penggerak Pembangunan

Reporter

Minggu, 31 Mei 2015 22:43 WIB

Newmont

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin berharap PT Newmont Nusa Tenggara jadi motor penggerak pembangunan di Nusa Tenggara Barat, demikian disampaikan Menperin saat kunjungan kerja ke perusahaan tersebut.

"Semoga Newmont dapat menjadi motor penggerak dalam melaksanakan program-program pembangunan di Provinsi NTB, sebagai bagian dari upaya pembangunan ekonomi nasional," kata Menperin melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Pada kesempatan tersebut, Menperin menyampaikan bahwa pengembangan industri berbasis mineral dilakukan dengan meningkatkan nilai tambah melalui pengolahan sumber daya mineral, sehingga industri logam mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan memiliki daya saing di tingkat regional dan internasional.

Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035, Kemenperin menargetkan Industri Pengolahan dan Pemurnian Logam Dasar Bukan Besi sebagai salah satu industri prioritas, di antaranya kelompok produk katoda tembaga.

"Untuk meningkatkan nilai ekspor produk logam, pemerintah mendorong peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri sehingga produk yang diekspor memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor produk mineral hasil pertambangan," ujarnya.

Maka, lanjut Menperin, pemerintah mendorong agar konsentrat tembaga dapat diproses di dalam negeri menjadi katoda tembaga.

Berdasarkan roadmap industri berbasis mineral, target konsumsi tembaga per kapita Indonesia pada tahun 2025 sebesar 5 kg per kapita, maka permintaan produk tembaga adalah sebesar 1,37 juta ton copper cathode dan maka membutuhkan bijih tembaga sebesar 202 juta ton.

UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian juga mengamanatkan pembentukan peraturan pelaksana berupa Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Sumber Daya Alam untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

Menurut data Badan Pusat Statistik, pada 2013 dan 2012 nilai ekspor produk industri logam berturut-turut sebesar 9,7 miliar dolar AS dan 10 miliar dolar AS atau menurun 2,6 persen.

Sedangkan nilai impor produk industri logam pada periode yang sama sebesar 21,4 miliar dolar AS dan 20,4 miliar dolar AS atau meningkat 4,9 persen.


ANTARA

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

10 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya