IMF Berikan Yunani Kelonggaran hingga Akhir Juni  

Reporter

Sabtu, 30 Mei 2015 08:26 WIB

AP/Michael Probst

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Yunani boleh sedikit bernapas lega setelah IMF kemarin mengizinkan Athena menunda pembayaran jatuh tempo sampai akhir Juni 2015.

“Athena memang sudah mengakui tidak akan bisa membayar utang jatuh tempo Jumat depan tanpa kucuran dana dari kreditor. IMF kemarin mengizinkan Yunani menunda semua pembayaran utang jatuh tempo sampai akhir Juni, melepaskan ancaman Yunani default pada 5 Juni,” tulis tim analis Strategy Desk Divisi Riset Soegee Futures dalam risetnya.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengakui Yunani bisa keluar dari euro. Dia juga menegaskan hal itu bukan berarti akhir dari blok mata uang tersebut.

Lagarde mengatakan Greece Exit atau Grexit kini menjadi kemungkinan setelah empat bulan negosiasi bailout gagal menyatukan kedua belah pihak. “Keluarnya Yunani kini mungkin,” katanya dalam wawancara dengan surat kabar Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung.

Dia mengakui, bila itu terjadi, akan menjadi masa paling sulit bagi euro, tapi bukan berarti euro bakal bubar. Hal itu merupakan peringatan bahwa Yunani terpaksa lepas dari euro bila gagal membayar utangnya. Dalam kesempatan itu, Lagarde juga pesimistis bakal ada kesepakatan antara Yunani dan kreditor dalam waktu dekat. “Mustahil kami mencapai solusi komprehensif dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya.

“Pernyataan itu juga mencerminkan para kreditor frustrasi terhadap pemerintah Yunani yang dianggap gagal menepati janji melaksanakan reformasi, di antaranya memotong gaji dan pensiun PNS, opsi yang masih ditolak Athena,” tulis Strategy Desk.

Yunani harus membayar utang kepada IMF dan berharap bailout 7,2 miliar euro bisa dikucurkan, sekaligus dibutuhkan untuk membayar gaji PNS.

Masalahnya, Yunani sudah mengakui tidak punya uang lagi. Namun ECB dan IMF menolak menyediakan dana tanpa kesepakatan komprehensif. Pada saat yang sama, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Uni Eropa tidak akan mencapai kesepakatan tanpa persetujuan IMF.

BISNIS.COM


Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

5 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

56 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

4 Maret 2024

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

3 Maret 2024

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

3 Maret 2024

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

12 Februari 2024

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.

Baca Selengkapnya

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

8 Februari 2024

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

7 Februari 2024

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

29 Januari 2024

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya