Belanja Negara Rendah Picu Turunnya Produk Domestik Bruto  

Reporter

Jumat, 29 Mei 2015 05:31 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Bank Mandiri, Leo Putra Rinaldy, menilai bahwa belanja pemerintah yang rendah menjadi salah satu penyebab pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia mengalami tren perlambatan.

"Realisasi penerimaan pajak dan belanja pemerintah yang rendah menjadi faktor yang menurunkan pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal I 2011, PDB Indonesia berada di level 6,5 persen, secara tahunan pada tahun yang sama sebesar 6,17 persen. Sementara itu, PDB Indonesia pada kuartal I tahun ini sebesar 4,71 persen," kata Leo Putra Rinaldy dalam pemaparan Outlook Economic 2015 di Jakarta, Kamis, 28 Mei 2015.

Ia menambahkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik itu berimbas terhadap hampir semua sektor. Hanya empat sektor yang mengalami peningkatan. Sektor pertambangan tercatat mengalami pelemahan paling dalam karena harga-harga komoditas terus menurun.

Leo menerangkan, kinerja sektor pertambangan pada 2014 sebesar 0,6 persen ketika PDB Indonesia berada di level 5,02 persen. Sedangkan pada kuartal I tahun 2015 ini kinerja sektor pertambangan minus 2,3 persen dan PDB Indonesia 4,71 persen.

Sementara itu, Head of Equity PT Mandiri Sekuritas John Rahmat mengatakan menurunnya ekonomi Indonesia mempengaruhi kinerja industri pasar modal domestik. Pada tahun ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi bergerak mendatar sampai akhir tahun.

"Jika kinerja IHSG BEI dibandingkan dengan kinerja pada 2014u, ada potensi mendatar, bahkan bisa minus menyusul proyeksi perekonomian dalam negeri yang diperkirakan tidak terlalu baik," katanya.

Apalagi, John melanjutkan, pertumbuhan perolehan laba emiten juga diproyeksikan masih tertahan. Situasi itu akan menjadi kurang menarik bagi investor saham. Pada kuartal I 2015, beberapa emiten besar memang membukukan kinerja kurang baik.

Ia menambahkan, isu perombakan atau reshuffle kabinet akan mempengaruhi kinerja IHSG. Isu itu dapat menentukan arah perekonomian Indonesia ke depannya.

Selain dipengaruhi faktor domestik, ucap John, kinerja IHSG BEI akan dipengaruhi oleh sentimen kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate).

"Setiap terjadi gelombang kenaikan Fed Fund Rate, dampak negatif ke pasar modal cukup besar," tuturnya.

ANTARA

Berita terkait

Rasio Utang RI Capai 37,95 Persen dari PDB, Masih Aman?

15 November 2023

Rasio Utang RI Capai 37,95 Persen dari PDB, Masih Aman?

Ekonom Indef Rizal Taufikurahman buka suara soal rasio utang Indonesia yang mencapai hampir 38 persen dari produk domestik bruto (PDB)

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Posisi Rp 15.571, Pasar Tunggu Rilis Data PDB Amerika

22 Desember 2022

Rupiah Menguat ke Posisi Rp 15.571, Pasar Tunggu Rilis Data PDB Amerika

Rupiah perkasa ke level Rp 15.571 atau menguat 17 poin dari posisi sebelumnya di level Rp 15.588 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi 5,44 Persen di Triwulan II 2022

5 Agustus 2022

BPS: Pertumbuhan Ekonomi 5,44 Persen di Triwulan II 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh 5,44 persen secara tahunan pada triwulan II 2022.

Baca Selengkapnya

Bos Lippo: ASEAN Akan Jadi Kekuatan Ekonomi dan Teknologi Dunia

29 Mei 2022

Bos Lippo: ASEAN Akan Jadi Kekuatan Ekonomi dan Teknologi Dunia

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady John mengatakan ASEAN memegang kendali pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) ketiga di dunia setelah Cina.

Baca Selengkapnya

Surplus Neraca Perdagangan Cetak Rekor, Kemenkeu: Jadi Bantalan Ekonomi

18 Mei 2022

Surplus Neraca Perdagangan Cetak Rekor, Kemenkeu: Jadi Bantalan Ekonomi

Surplus neraca perdagangan yang tinggi akan berdampak terhadap PDB Indonesia pada kuartal II 2022. PDB diperkirakan semakin positif.

Baca Selengkapnya

Ekonomi RI Tumbuh 5,01 Persen Sepanjang Kuartal I, BPS: Low Base Effect

9 Mei 2022

Ekonomi RI Tumbuh 5,01 Persen Sepanjang Kuartal I, BPS: Low Base Effect

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 5,01 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Airlangga: Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto Capai 61 Persen

11 Maret 2022

Airlangga: Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto Capai 61 Persen

Menko Airlangga Hartarto mengatakan UMKM turut mendorong peningkatan investasi dan ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya

ADB Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi untuk Negara Berkembang di Asia

14 Desember 2021

ADB Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi untuk Negara Berkembang di Asia

Asian Development Bank atau ADB memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara berkembang Asia tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tarik Utang Rp 973,6 T Tahun Depan, Mayoritas Domestik

13 Desember 2021

Pemerintah Tarik Utang Rp 973,6 T Tahun Depan, Mayoritas Domestik

Pemerintah bakal menarik utang Rp 973,6 triliun tahun depan guna menutupi defisit APBN pada 2022 sebesar 4,9 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: DKI Jakarta Unsur Penting Pemulihan Ekonomi Indonesia

30 Agustus 2021

Anies Baswedan: DKI Jakarta Unsur Penting Pemulihan Ekonomi Indonesia

Salah satu strategi yang digencarkan, kata Anies Baswedan, adalah vaksinasi karena dinilai menjadi salah satu solusi pemulihan.

Baca Selengkapnya