Harga Batubara Anjlok, Lima Perusahaan Tambang Bangkrut

Reporter

Minggu, 24 Mei 2015 06:45 WIB

Ilustrasi tambang batubara. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO ,JAMBI -- Lima perusahaan batubara di Provinsi Jambi yang beroperasi di Kabupaten Tebo terpaksa tutup dan menghentikan kegiatannya. Mereka juga tidak memperpanjang izin usaha pertambangan. Perusahaan ini melakukan eksplorasi di areal seluas 11.350 hektare. "Kelima perusahaan itu berhenti atas imbas anjloknya harga batubara," kata Kepala Bidang Pertambangan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Tebo, Hendriyanto, 22 Mei 2013.



Harga jual batubara hanya Rp 220 ribu per ton jauh dibandingkan acuan harga normal Juni 2014 yang mencapai Rp 950 ribu per ton. Tak hanya itu, Hendriyanto melanjutkan akibat anjloknya harga batubara dunia telah menyebabkan produksi batubara di Kabupaten Tebo mengalami kemacetan.



Sebanyak 10.000 ton batubara dari Kabupaten Tebo, kata dia, kini terbengkalai di pelabuhan Talang Duku, Kabupaten Muarojambi karena tidak terjual. Batubara itu milik PT. AAA sebanyak 3.000 ton dan PT. Winner sebanyak 7.000 ton. "Mereka sementara menghabiskan dulu stok yang ada sembari menunggu harga batubara normal kembali," ujarnya.



Produksi batubara memiliki tiga kategori kualitas, yakni high, medium dan low. Khusus di Tebo, kandungan kalori batubara di daerah ini berkisar 5.000 dan masuk masuk kualitas low. Sehingga harga batubara di Tebo terbilang sangat murah.



Berdasarkan data Dinas ESDM Provinsi Jambi, harga batubara di Jambi stagnan dan cenderung turun akibat kelebihan stok. “Apalagi kualitas batubara di Jambi yang berkadar kalori rendah.”



Advertising
Advertising

Dengan kondisi yang berat ini, sebanyak 70 perusahaan pemengang IUP masih sebatas eksplorasi, belum meningkatkan ke produksi. Dinas ESDM berencana mencabut izin mereka.



Kondisi ini pun berimbas pada para sopir angkutan batubara. Ketua Asosiasi Sopir Batubara Jambi Puji Siswanto, mengatakan, sejak anjloknya harga batubara aktivitas pengangkutan pun relatif berhenti, karena pengusaha tidak mampu membayar ongkos angkut. "Saya saja dengan memiliki 10 unit truk hanya tersimpan di gudang," katanya.



Puji menjelaskan ongkos pengangkutan batubara Rp 105 ribu per ton. Namun, dengan harga jual batubara yang sedang turun tidak sebanding dengan biaya operasional. "Apalagi harga BBM sedang tinggi," ujarnya yang kini mengalihkan usaha pengangkutannya pada sektor kelapa sawit.



SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

1 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

4 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

6 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

22 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

23 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

23 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

24 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

25 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

25 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

25 hari lalu

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengaku tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah IUP perseroan.

Baca Selengkapnya